BYD Investigasi Insiden Asap pada Seal, Diduga Korsleting Akibat Faktor Eksternal
Lombok, Nusa Tenggara Barat - PT BYD Motor Indonesia tengah melakukan investigasi mendalam terkait insiden keluarnya asap dari mobil listrik BYD Seal yang terparkir di Jakarta Barat. Investigasi awal mengindikasikan adanya potensi korsleting pada sistem kelistrikan sebagai penyebab utama kejadian tersebut.
Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, menyampaikan rasa prihatin mendalam atas insiden yang menimpa salah satu konsumennya. Ia menegaskan bahwa keselamatan dan kepuasan pelanggan adalah prioritas utama perusahaan. "Kami sangat menyesali kejadian ini dan berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik bagi konsumen kami," ujar Zhao di sela-sela konferensi pers yang diadakan di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok.
Tim teknis BYD segera diterjunkan ke lokasi kejadian dalam waktu tiga jam setelah menerima laporan. Investigasi awal difokuskan pada sistem kelistrikan kendaraan. Hasil sementara menunjukkan adanya indikasi hubungan arus pendek (korsleting) pada wiring sistem kelistrikan. Korsleting ini diduga menyebabkan panas berlebih pada komponen low voltage battery (aki), yang kemudian memicu thermal runaway dan menghasilkan asap.
"Kami menduga ada faktor eksternal yang memicu korsleting pada sistem kelistrikan. Namun, investigasi lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang," jelas Zhao.
BYD Indonesia secara intensif berkomunikasi dengan pemilik kendaraan yang bersangkutan, memberikan informasi terkini mengenai perkembangan investigasi dan menawarkan solusi yang komprehensif. Zhao mengklaim bahwa konsumen tersebut masih menaruh kepercayaan pada teknologi kendaraan listrik dan produk BYD.
"Kami berdiskusi secara mendalam dengan konsumen untuk menemukan solusi yang terbaik. Kami menghargai kepercayaan mereka dan akan terus berupaya meningkatkan kualitas produk dan layanan kami," tambahnya.
Lebih lanjut, Zhao menyebutkan bahwa insiden ini merupakan yang pertama kali terjadi pada model BYD Seal, baik di Indonesia maupun secara global. Hal ini menjadi perhatian serius bagi perusahaan untuk memastikan keamanan dan keandalan produknya.
Sebagai langkah preventif, BYD Indonesia berencana untuk meningkatkan edukasi mengenai kendaraan listrik kepada masyarakat luas. Edukasi ini akan mencakup pemahaman tentang sistem kelistrikan, perawatan baterai, dan penanganan darurat pada kendaraan listrik.
Selain itu, BYD juga akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemadam kebakaran (Damkar), untuk memberikan pelatihan khusus mengenai penanganan kebakaran pada kendaraan listrik. Penanganan kebakaran pada kendaraan listrik berbeda dengan kendaraan konvensional (ICE), sehingga membutuhkan pengetahuan dan peralatan khusus.
"Kami menyadari bahwa perhatian masyarakat terhadap insiden ini sangat besar. Kami memahami kekhawatiran tersebut dan berkomitmen untuk memberikan informasi yang transparan dan akurat," pungkas Zhao.
Berikut rencana tindak lanjut BYD Indonesia terkait dengan insiden ini:
- Investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti korsleting.
- Peningkatan edukasi mengenai kendaraan listrik kepada masyarakat.
- Kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk Damkar.
- Evaluasi dan peningkatan sistem keamanan pada kendaraan listrik BYD.