Peringatan Dini Banjir Pesisir Melanda Pantura Jawa Tengah, Aktivitas Ekonomi Terancam Lumpuh

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang mengeluarkan peringatan dini terkait potensi terjadinya banjir pesisir (rob) di wilayah Pantai Utara Jawa Tengah (Pantura Jateng) pada hari Kamis, 22 Mei 2025. Fenomena ini diperkirakan akan terjadi pada siang hingga sore hari, tepatnya antara pukul 12.00 hingga 17.00 WIB.

Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Wahyu Sri Mulyani, menjelaskan bahwa potensi banjir pesisir ini dipicu oleh aktivitas pasang surut air laut yang signifikan. Kombinasi antara pasang air laut yang tinggi dengan kondisi cuaca tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya rob yang meluas di sepanjang pesisir utara Jawa Tengah.

Ancaman banjir pesisir ini membawa dampak serius bagi berbagai sektor di wilayah Pantura Jawa Tengah. Beberapa potensi gangguan yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Transportasi: Aktivitas transportasi di sekitar pelabuhan berpotensi mengalami kelumpuhan akibat genangan air. Bongkar muat barang dapat terhambat, yang pada gilirannya akan mempengaruhi distribusi logistik dan perekonomian.
  • Perikanan Darat: Petani tambak dan pelaku usaha perikanan darat lainnya juga akan merasakan dampak negatif. Genangan air dapat merusak tambak dan mengganggu siklus budidaya.
  • Pertanian Garam: Produksi garam, yang menjadi salah satu komoditas unggulan di wilayah Pantura, juga terancam terganggu. Banjir dapat merusak lahan garam dan menurunkan kualitas hasil panen.
  • Aktivitas Masyarakat Pesisir: Secara umum, aktivitas masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir akan terganggu. Aksesibilitas, sanitasi, dan kesehatan warga dapat terpengaruh akibat genangan air.

BMKG mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berada di wilayah pesisir Pantai Utara Jawa Tengah untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipasi. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca maritim yang dikeluarkan oleh BMKG secara berkala. Informasi ini dapat menjadi panduan dalam mengambil keputusan dan mengurangi risiko kerugian akibat banjir pesisir.

Selain itu, penting bagi pemerintah daerah dan instansi terkait untuk berkoordinasi dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi yang komprehensif. Hal ini meliputi penyediaan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada masyarakat, penyiapan sarana dan prasarana penanggulangan banjir, serta evakuasi warga jika diperlukan. Kesigapan dan kerjasama semua pihak sangat dibutuhkan untuk meminimalkan dampak negatif dari banjir pesisir yang mengancam wilayah Pantura Jawa Tengah.