Praktik Pungutan Liar Cemari Keindahan Tersembunyi Pantai Mandorak, Sumba Barat Daya

Ironi di Balik Keindahan Pantai Mandorak

NTT, Sumba Barat Daya - Pantai Mandorak, sebuah permata tersembunyi yang terletak di Desa Kalena Rongo, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, kini menghadapi tantangan serius yang mengancam citranya sebagai destinasi wisata yang mempesona. Pantai yang dikenal dengan ombaknya yang tenang dan pasir putihnya yang lembut ini, sayangnya, tercoreng oleh praktik pungutan liar (pungli) yang meresahkan para wisatawan.

Praktik pungli ini tidak hanya merusak pengalaman wisatawan yang berkunjung, tetapi juga mencoreng nama baik pariwisata Sumba Barat Daya secara keseluruhan. Padahal, Pantai Mandorak memiliki potensi besar untuk menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Keindahan alamnya yang masih alami, jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, menawarkan ketenangan dan kedamaian yang sulit ditemukan di tempat lain. Air lautnya yang jernih mengundang untuk berenang dan snorkeling, sementara pasir putihnya yang halus sangat cocok untuk bersantai dan menikmati keindahan matahari terbenam.

Namun, semua potensi ini terancam sia-sia jika praktik pungli terus dibiarkan. Wisatawan yang merasa dirugikan dan tidak nyaman akan enggan untuk kembali berkunjung, dan citra negatif tentang Pantai Mandorak akan menyebar dari mulut ke mulut, serta melalui ulasan-ulasan di media sosial. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi perekonomian lokal, yang sangat bergantung pada sektor pariwisata.

Dampak Pungli pada Pariwisata Lokal

Pungutan liar, atau pungli, adalah masalah serius yang dapat merusak citra destinasi wisata dan menghambat pertumbuhan ekonomi lokal. Praktik ini menciptakan ketidakpastian dan ketidaknyamanan bagi wisatawan, yang pada akhirnya dapat mengurangi minat mereka untuk berkunjung kembali. Di Pantai Mandorak, praktik pungli ini telah menimbulkan keresahan di kalangan pengunjung dan berpotensi merusak reputasi destinasi yang sebelumnya dikenal karena keindahan alamnya yang memukau.

Upaya Penanggulangan dan Solusi

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan tindakan tegas dari pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

  • Penegakan Hukum yang Tegas: Pemerintah daerah harus menindak tegas para pelaku pungli sesuai dengan hukum yang berlaku. Hal ini akan memberikan efek jera dan mencegah praktik serupa terulang kembali.
  • Sosialisasi dan Edukasi: Penting untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat setempat tentang pentingnya menjaga citra pariwisata dan dampak negatif dari praktik pungli. Masyarakat perlu memahami bahwa pariwisata yang berkelanjutan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi mereka.
  • Pengawasan yang Ketat: Pemerintah daerah perlu meningkatkan pengawasan di kawasan Pantai Mandorak untuk mencegah terjadinya praktik pungli. Pengawasan dapat dilakukan dengan melibatkan petugas keamanan, tokoh masyarakat, dan relawan.
  • Transparansi dan Akuntabilitas: Pemerintah daerah harus memastikan bahwa pengelolaan Pantai Mandorak dilakukan secara transparan dan akuntabel. Hal ini akan mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang dan praktik korupsi yang dapat memicu pungli.
  • Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan: Pemerintah daerah perlu mengembangkan pariwisata Pantai Mandorak secara berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Dengan tindakan yang komprehensif dan berkelanjutan, diharapkan Pantai Mandorak dapat kembali menjadi destinasi wisata yang aman, nyaman, dan mempesona bagi semua pengunjung. Keindahan alamnya yang luar biasa akan tetap terjaga, dan manfaat ekonomi dari pariwisata dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Sumba Barat Daya.