Tragedi Latihan Silat: Remaja Ponorogo Meregang Nyawa Akibat Tendangan di Dada
Ponorogo kembali berduka setelah seorang remaja, MA (17), warga Desa Wonoketro, Kecamatan Jetis, menghembuskan nafas terakhirnya usai mengikuti latihan silat yang berujung maut. Insiden tragis ini terjadi pada Selasa (20/5) malam, sekitar pukul 22.30 WIB, di Desa Josari, Kecamatan Jetis.
Menurut keterangan yang dihimpun dari pihak kepolisian, MA mengikuti program latihan sabung (sparing) yang merupakan bagian dari kurikulum perguruan silat tempatnya berlatih. Saat beradu dengan siswa lain, korban terkena tendangan keras di bagian dada yang mengakibatkan sesak napas.
"Sesuai laporan yang kami terima, salah satu perguruan silat di Ponorogo ini menggelar latihan rutin. Sesi latihan tersebut mencakup program sabung, di mana siswa diadu satu sama lain," ungkap Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Hidajanto.
Kronologi kejadian bermula ketika MA dan lawannya terlibat dalam pertarungan sparing. Nahas, sebuah tendangan mengenai dada MA, membuatnya langsung terjatuh dan pingsan. Rekan-rekan dan pelatih silat segera memberikan pertolongan pertama dengan memberikan bantuan pernapasan.
Namun, kondisi MA justru semakin memburuk. Ia mengalami kejang-kejang dan segera dilarikan ke Puskesmas terdekat. Mengingat kondisinya yang kritis, pihak Puskesmas merujuk MA ke RSUD dr. Harjono Ponorogo. Sayangnya, upaya medis yang dilakukan tidak mampu menyelamatkan nyawa remaja tersebut. MA dinyatakan meninggal dunia.
Kasus ini tengah ditangani oleh pihak kepolisian. Proses investigasi mendalam akan dilakukan untuk mengungkap lebih jauh detail kejadian dan memastikan apakah ada unsur kelalaian dalam pelaksanaan latihan silat tersebut. Diharapkan, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh perguruan silat agar lebih memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan dalam setiap kegiatan latihan.