Israel Pertimbangkan Kendali Penuh Gaza Pasca Operasi Militer, Sementara Tekanan Internasional Meningkat

Serangan intensif militer Israel di Jalur Gaza terus berlanjut, memicu spekulasi mengenai masa depan wilayah tersebut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam sebuah pernyataan pers di Yerusalem pada hari Rabu (21/5), mengisyaratkan kemungkinan kendali penuh Israel atas Gaza setelah operasi militer saat ini berakhir. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel terkait situasi kemanusiaan di Gaza dan perlunya solusi damai.

Netanyahu menekankan pentingnya menghindari krisis kemanusiaan di Gaza, yang menurutnya krusial untuk menjaga kebebasan operasional militer Israel. Ia juga membuka peluang untuk "gencatan senjata sementara" dengan tujuan utama membebaskan para sandera yang ditawan di Gaza. Netanyahu mengklaim bahwa sekitar 20 sandera masih hidup. Selain itu, ia juga menyinggung kemungkinan terbunuhnya pemimpin Hamas, Mohammed Sinwar, dalam serangan udara Israel baru-baru ini, meskipun informasi ini belum dikonfirmasi secara independen.

Di sisi lain, kecaman internasional terhadap operasi militer Israel semakin gencar. Inggris, Prancis, dan Kanada mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam keras serangan yang meluas di Gaza. Ketiga negara tersebut mengancam akan mengambil "tindakan konkret lebih lanjut" jika Israel tidak segera menghentikan serangannya dan mencabut blokade bantuan kemanusiaan. Mereka secara tegas menargetkan pemerintahan Netanyahu, menyatakan bahwa mereka tidak akan tinggal diam menyaksikan tindakan-tindakan yang dianggap mengerikan. Lebih lanjut, ketiga negara tersebut menegaskan komitmen mereka untuk mengakui negara Palestina sebagai bagian dari solusi dua negara.

Netanyahu menanggapi kecaman tersebut dengan mengatakan bahwa tindakan Inggris, Prancis, dan Kanada sama saja dengan memberikan "hadiah besar" kepada Hamas. Ia berpendapat bahwa permintaan untuk mengakhiri perang sebelum Hamas dihancurkan dan tuntutan akan negara Palestina merupakan dukungan tidak langsung terhadap serangan 7 Oktober dan mengundang kekejaman serupa di masa depan.

Berikut adalah poin-poin penting terkait situasi terkini:

  • Operasi Militer Israel: Serangan intensif terus berlanjut di Jalur Gaza.
  • Kemungkinan Kendali Israel: Netanyahu mengisyaratkan kendali penuh Israel atas Gaza pasca-operasi.
  • Krisis Kemanusiaan: Israel menekankan perlunya menghindari krisis kemanusiaan.
  • Gencatan Senjata Sementara: Opsi ini dipertimbangkan untuk membebaskan sandera.
  • Kecaman Internasional: Inggris, Prancis, dan Kanada mengancam tindakan lebih lanjut.
  • Pengakuan Palestina: Ketiga negara Eropa tersebut berkomitmen untuk mengakui negara Palestina.
  • Tanggapan Netanyahu: Ia mengkritik kecaman internasional sebagai dukungan terhadap Hamas.

Situasi di Jalur Gaza terus berkembang dengan cepat, dan implikasi dari setiap tindakan yang diambil oleh berbagai pihak akan sangat signifikan bagi masa depan wilayah tersebut dan stabilitas regional secara keseluruhan.