Freeport McMoRan Pantau Langsung Pengoperasian Smelter Gresik Pasca Perbaikan
Petinggi Freeport McMoRan Tinjau Operasi Smelter Gresik
Chairman of the Board FreeportMcMoRan (FCX), Richard C Adkerson, dan Presiden & CEO FCX, Kathleen Quirk, didampingi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, melakukan kunjungan langsung ke Gresik untuk meninjau pengoperasian kembali smelter PTFI. Kunjungan ini dilakukan pasca penyelesaian perbaikan smelter yang sempat terhenti akibat kejadian alam pada 14 Oktober 2024 lalu.
Kehadiran para pimpinan tertinggi FCX ini menunjukkan komitmen perusahaan induk terhadap kelancaran operasional smelter PTFI, yang merupakan bagian penting dari program hilirisasi mineral pemerintah Indonesia. Tony Wenas menyatakan bahwa smelter telah memulai operasinya dan dijadwalkan untuk menghasilkan katoda tembaga pada akhir Juni ini. Percepatan perbaikan ini merupakan pencapaian signifikan bagi PTFI.
Percepatan Perbaikan dan Dampaknya
Menurut Tony Wenas, beroperasinya kembali smelter pada pertengahan Mei ini merupakan bukti ketahanan (resiliensi) perusahaan dalam menghadapi tantangan dan merealisasikan komitmen terhadap hilirisasi. Ia menambahkan bahwa pengoperasian kembali smelter ini tidak hanya mendukung kemandirian industri dalam negeri, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Percepatan perbaikan smelter ini dilakukan dengan berbagai upaya, termasuk penggunaan pesawat kargo berbadan lebar seperti Boeing 747 dan Antonov AN-124 untuk pengiriman material dari luar negeri. PTFI juga mengerahkan sekitar 2.000 tenaga kerja dengan sistem kerja dua shift untuk fokus pada perbaikan, pengadaan, konstruksi, dan instalasi.
Fase Ramp-up dan Target Produksi
Saat ini, smelter PTFI memasuki fase ramp-up, di mana kapasitas produksi akan ditingkatkan secara bertahap dari 40% hingga mencapai produksi penuh 100% pada Desember 2025. PTFI menekankan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama dalam setiap tahap perbaikan dan commissioning smelter.
Akselerasi perbaikan dan produksi smelter ini ditegaskan sebagai bukti nyata komitmen PTFI sebagai perusahaan tambang terintegrasi dari hulu hingga hilir dalam mendukung program hilirisasi sumber daya mineral yang ditetapkan pemerintah dan komitmen terhadap Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Upaya-upaya yang dilakukan PTFI dalam percepatan perbaikan smelter:
- Penggunaan pesawat kargo berbadan lebar untuk pengiriman material.
- Pengerahan 2.000 tenaga kerja dengan sistem kerja dua shift.
- Fokus pada perbaikan, pengadaan, konstruksi, dan instalasi.
- Prioritas utama pada keselamatan kerja.
PTFI optimis dapat mencapai target produksi yang telah ditetapkan dan terus berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia melalui hilirisasi mineral.