Dunia Komedi Berduka: Sri Sumiarsih Srimulat Berpulang Akibat Komplikasi Ginjal dan Diabetes

Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Sri Sumiarsih, salah satu anggota grup lawak legendaris Srimulat, menghembuskan napas terakhirnya di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (19/5/2025). Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemar setianya.

Informasi mengenai wafatnya Sri Sumiarsih pertama kali dibagikan melalui akun resmi Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PASKI). Unggahan tersebut berisi permohonan maaf atas segala kesalahan almarhumah semasa hidup dan ucapan terima kasih atas doa serta perhatian yang diberikan kepada beliau. Putri almarhumah, Dea Anggita, mengungkapkan bahwa ibundanya telah lama berjuang melawan diabetes, yang kemudian memicu komplikasi serius pada ginjalnya. Kondisi ginjal Sri Sumiarsih terus memburuk hingga fungsi organnya hanya tersisa sekitar 15 persen sebelum berpulang.

Jenazah Sri Sumiarsih dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Surabaya, berdampingan dengan makam mendiang suaminya. Kepergiannya meninggalkan kenangan manis dan karya-karya lawak yang akan selalu dikenang oleh masyarakat Indonesia.

Mengenal Penyakit Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

Penyakit ginjal, khususnya gagal ginjal kronis, merupakan kondisi kesehatan serius yang seringkali berkembang secara diam-diam tanpa menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyoroti bahwa penyakit ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, diantaranya:

  • Diabetes Mellitus: Diabetes tipe 2 merupakan penyebab utama gagal ginjal kronis. Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, mengganggu fungsi penyaringan limbah tubuh.
  • Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Tekanan darah tinggi juga menjadi faktor pemicu utama gangguan ginjal. Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat merusak struktur pembuluh darah halus di dalam ginjal secara bertahap.
  • Infeksi atau Peradangan Ginjal: Kondisi seperti glomerulonefritis, infeksi saluran kemih yang berulang, atau penyakit autoimun tertentu dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada ginjal.
  • Riwayat Keluarga dengan Penyakit Ginjal: Faktor genetik atau riwayat keluarga dengan penyakit ginjal dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit yang sama.
  • Penyalahgunaan Obat-obatan: Konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, terutama obat penghilang rasa sakit (NSAID) dan beberapa jenis antibiotik, dapat merusak ginjal.

Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai

Seringkali, penderita gagal ginjal tidak menyadari kondisi mereka hingga penyakit mencapai stadium lanjut. Beberapa gejala awal yang patut diwaspadai antara lain:

  • Kelelahan ekstrem atau rasa lemas yang berkepanjangan.
  • Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau wajah.
  • Perubahan frekuensi buang air kecil (lebih sering atau lebih jarang dari biasanya).
  • Urine berbusa atau terdapat darah dalam urine.
  • Mual, muntah, atau kehilangan nafsu makan.
  • Kulit terasa gatal dan kering.
  • Sesak napas.

Apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter, terutama jika Anda memiliki faktor risiko seperti diabetes, hipertensi, atau riwayat keluarga dengan penyakit ginjal.

Pentingnya Deteksi Dini dan Gaya Hidup Sehat

Mendeteksi penyakit ginjal sejak dini sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit menjadi lebih parah. Pemeriksaan fungsi ginjal secara berkala dianjurkan, terutama bagi individu dengan penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

Selain itu, menerapkan gaya hidup sehat juga merupakan kunci utama dalam menjaga kesehatan ginjal. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah.
  • Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang dengan mengurangi asupan garam, lemak, dan protein berlebihan.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
  • Minum air putih yang cukup setiap hari.

Dengan deteksi dini dan penerapan gaya hidup sehat, kita dapat menjaga kesehatan ginjal dan mencegah terjadinya penyakit ginjal yang serius.