Kericuhan di Akhir Laga Tandai Turnamen Liga MULIA Ramadhan 2025 Makassar

Kericuhan di Akhir Laga Tandai Turnamen Liga MULIA Ramadhan 2025 Makassar

Sebuah insiden kericuhan menodai laga final turnamen sepak bola Liga MULIA Ramadhan 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan. Pertandingan antara tim Bintang Galaxy dan Maspul Enrekang yang berlangsung di Lapangan Sultan Hasanuddin, Minggu (9/3/2025), berakhir dengan insiden baku hantam antar pemain di penghujung babak kedua. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai pengawasan dan keamanan dalam penyelenggaraan turnamen tersebut.

Insiden bermula dari perebutan bola di masa injury time. Seorang pemain Bintang Galaxy bernomor punggung 11 berupaya memberikan umpan kepada rekannya, namun bola berhasil diintersep oleh pemain Maspul Enrekang. Situasi kemudian memanas ketika pemain Bintang Galaxy lainnya berusaha merebut kembali bola tersebut. Dalam perebutan bola yang sengit, terjadilah sebuah tekel yang dianggap keras oleh pemain Maspul Enrekang. Tepat pada saat wasit meniup peluit panjang menandai berakhirnya pertandingan, tensi antara kedua pemain yang terlibat perebutan bola meningkat drastis, berujung pada aksi pemukulan.

Berdasarkan kesaksian sejumlah saksi mata dan rekaman video yang beredar, pemain Bintang Galaxy bernomor punggung 10, Askarul Haq, diduga kuat melakukan pemukulan terhadap pemain Maspul Enrekang bernomor punggung 57, Rahul. Aksi tersebut lantas memicu kericuhan massal. Pemain dari kedua tim terlibat baku hantam dan saling kejar di lapangan. Situasi semakin tidak terkendali ketika sejumlah penonton dan official tim turut serta memasuki lapangan untuk mencoba melerai keributan. Komentar pertandingan, melalui pengeras suara, berusaha menghentikan kericuhan dengan menyerukan imbauan agar keributan segera dihentikan.

Ketua Panitia Liga MULIA Ramadhan 2025, Amirul Yamin Ramadhansyah, saat dikonfirmasi awak media pada Minggu malam, menyatakan bahwa panitia masih melakukan investigasi mendalam terhadap insiden tersebut. "Kami masih melakukan rapat internal, dan hasilnya akan kami sampaikan segera," ujarnya. Pernyataan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan transparansi dan efektivitas tindakan yang akan diambil panitia dalam menangani masalah ini. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan mengenai perlunya peningkatan pengawasan dan pengamanan di turnamen-turnamen serupa di masa mendatang, agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan menjaga sportivitas pertandingan.

Pihak berwenang diharapkan juga turut serta dalam investigasi untuk memastikan agar kejadian ini tidak berulang dan langkah-langkah preventif dapat segera dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di turnamen-turnamen olahraga di masa yang akan datang. Kejadian ini juga menjadi sorotan publik yang mempertanyakan bagaimana peran wasit dalam mengontrol jalannya pertandingan agar kejadian serupa dapat dicegah sedini mungkin. Semoga investigasi yang dilakukan panitia dan pihak berwenang dapat menghasilkan kesimpulan yang objektif dan adil bagi semua pihak yang terlibat.