Perbandingan Harga Kendaraan dan BBM: Mengapa Malaysia Lebih Terjangkau dari Indonesia?
Pajak kendaraan bermotor dan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi dua komponen penting yang memengaruhi biaya kepemilikan kendaraan. Perbandingan antara Malaysia dan Indonesia menunjukkan perbedaan signifikan dalam kedua aspek ini, yang berdampak pada daya beli masyarakat.
Di Malaysia, pajak tahunan untuk kendaraan seperti Toyota Avanza jauh lebih rendah dibandingkan di Indonesia. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan bahwa pajak tahunan Avanza di Malaysia hanya sekitar Rp 385 ribu, ditambah Bea Balik Nama (BBN) sekitar Rp 500 ribu. Selain itu, tidak ada biaya tambahan untuk perpanjangan STNK setiap lima tahun.
Sebaliknya, di Indonesia, pajak tahunan Avanza bisa mencapai Rp 6 juta, terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sekitar Rp 4 juta dan BBN sekitar Rp 2 juta. Selain itu, pemilik kendaraan juga harus membayar biaya perpanjangan STNK setiap lima tahun, termasuk penerbitan TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) baru dan STNK baru. Perbedaan ini membuat biaya kepemilikan kendaraan di Indonesia jauh lebih tinggi.
Selain pajak kendaraan, harga BBM di Malaysia juga lebih murah. Harga BBM RON 95 di Malaysia saat ini sekitar Rp 7 ribuan per liter. Sementara itu, harga BBM termurah di Indonesia adalah solar bersubsidi yang mencapai Rp 6.800 per liter dan Pertalite RON 90 seharga Rp 10.000 per liter.
Perbedaan harga BBM ini disebabkan oleh kebijakan subsidi yang diterapkan oleh Pemerintah Malaysia. Pemerintah Malaysia memberikan subsidi untuk BBM jenis RON 95 dan diesel, sementara RON 97 tidak disubsidi. Subsidi ini memungkinkan harga BBM di Malaysia tetap terjangkau bagi masyarakat.
Berikut adalah perbandingan biaya kendaraan dan BBM antara Malaysia dan Indonesia:
- Pajak Tahunan Toyota Avanza:
- Malaysia: Sekitar Rp 385 ribu
- Indonesia: Sekitar Rp 6 juta
- Harga BBM RON 95:
- Malaysia: Sekitar Rp 7 ribuan per liter
- Indonesia (Pertalite RON 90): Rp 10.000 per liter
- Subsidi BBM:
- Malaysia: Subsidi untuk RON 95 dan diesel
- Indonesia: Subsidi untuk solar dan Pertalite
Perbedaan ini menunjukkan bahwa biaya kepemilikan kendaraan dan konsumsi BBM di Malaysia jauh lebih terjangkau dibandingkan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kebijakan pajak dan subsidi yang diterapkan oleh masing-masing pemerintah.