Dusun Lemo Tua: Menghasilkan Dai Muda Berbakat dari Polewali Mandar

Dusun Lemo Tua: Menghasilkan Dai Muda Berbakat dari Polewali Mandar

Dusun Lemo Tua, Desa Kuajang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, telah menjelma menjadi pusat pengembangan dakwah yang unik. Jauh sebelum Ramadhan tiba, puluhan anak-anak dari berbagai masjid di wilayah tersebut telah mengikuti pelatihan intensif untuk menjadi da'i cilik, menyampaikan pesan-pesan Islam dengan cara yang efektif dan mudah dipahami. Inisiatif ini telah membuahkan hasil yang membanggakan, mentransformasi sebuah dusun kecil menjadi penghasil para dai muda yang berbakat dan siap menyebarkan nilai-nilai keagamaan.

Program pelatihan yang diselenggarakan di kampung dakwah ini menawarkan metode pembelajaran yang komprehensif. Para peserta, yang mayoritas merupakan anak-anak, mendapat bimbingan dari guru-guru profesional dalam berbagai aspek dakwah. Kurikulum pelatihan mencakup teknik public speaking, cara menyampaikan ceramah di mimbar, hingga tata cara menyampaikan pesan-pesan dakwah yang sesuai dengan kaidah Islam, termasuk penguasaan bacaan Al-Qur'an dan hadis. Pelatihan ini diberikan secara gratis dan berlangsung setiap hari selama bulan Ramadhan, dimulai pukul tiga sore hingga menjelang waktu berbuka puasa.

Keberhasilan program ini terlihat dari banyaknya permintaan undangan dakwah yang diterima oleh kampung dakwah Dusun Lemo Tua. Para da'i cilik yang telah dinyatakan mahir dan memenuhi kriteria tertentu, diberikan kesempatan untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah ke berbagai masjid di Polewali Mandar. Salah satu peserta, Rifka Adeliani, mengungkapkan rasa senangnya bisa belajar dari para guru yang berpengalaman. Ia mengaku lebih percaya diri dalam berceramah di depan umum setelah mengikuti pelatihan tersebut dan mengupayakan agar pesan dakwahnya mudah dipahami oleh jemaah.

Ketua Pembina Kampung Dai Cilik, Arifuddin, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk melatih mental anak-anak agar terbiasa tampil di depan umum dan mampu menyampaikan pesan-pesan keagamaan dengan efektif. Tingginya permintaan untuk mengisi ceramah tarawih di berbagai masjid selama Ramadhan menunjukkan keberhasilan program ini dalam mencetak dai-dai muda yang berkualitas. Meskipun permintaan tersebut terkadang melebihi kapasitas da'i cilik yang tersedia, hal ini menjadi bukti nyata tingginya minat dan kebutuhan akan para da'i muda yang telah terlatih.

Arifuddin berharap, kampung dakwah Dusun Lemo Tua akan terus berkembang dan melahirkan da'i-da'i yang sukses dan berpengaruh di masa depan. Kampung ini sendiri telah mendapat pengakuan sebagai kampung pendidikan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada tahun 2018. Prestasi ini semakin memperkuat posisi Dusun Lemo Tua sebagai pusat pengembangan dakwah yang inovatif dan berhasil mencetak sejumlah da'i cilik berprestasi, bahkan beberapa di antaranya telah memenangkan berbagai perlombaan di tingkat lokal hingga kabupaten.

Lebih dari sekadar pelatihan dakwah, kampung ini telah berhasil menciptakan sebuah model pendidikan berbasis masyarakat yang efektif dan inspiratif, membuktikan bahwa dengan komitmen dan bimbingan yang tepat, anak-anak muda dapat menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat.