Chris Brown Bebas dengan Jaminan Fantastis, Tur Dunia Tetap Berjalan

Chris Brown, penyanyi dan penulis lagu ternama asal Amerika Serikat, telah dibebaskan dari tahanan di Inggris setelah membayar jaminan sebesar 109 Miliar Rupiah. Pembebasan ini memungkinkan Brown untuk melanjutkan tur dunia yang telah direncanakan, meskipun dirinya masih berstatus sebagai terdakwa dalam kasus dugaan penyerangan.

Kabar pembebasan Brown disambut dengan antusias oleh para penggemarnya. Melalui unggahan di Instagram Story, Brown menuliskan "Dari penjara ke panggung!!!". Pesan singkat ini seolah menjadi penanda bahwa ia siap kembali menghibur para penggemarnya di berbagai belahan dunia.

Penangkapan Brown sendiri terjadi pada tanggal 15 Mei di sebuah hotel di Manchester. Ia didakwa melakukan penyerangan terhadap seorang produser musik bernama Abe Diaw di sebuah klub malam eksklusif di London pada bulan Februari 2023. Pihak berwajib Inggris mengonfirmasi bahwa insiden tersebut terjadi di Hanover Square, dan penangkapan dilakukan tak lama setelah Brown tiba di Inggris dengan jet pribadinya.

Kendati demikian, pengadilan memberikan izin khusus kepada Brown untuk tetap melanjutkan tur dunia bertajuk Breezy Bowl XX. Tur tersebut dijadwalkan dimulai pada 8 Juni di Amsterdam, Belanda. Sejumlah kota di Eropa, termasuk London dan Glasgow, masuk dalam daftar tujuan tur. Setelah Eropa, Brown akan melanjutkan turnya ke Amerika Utara, dimulai pada 30 Juli di Miami.

Sidang kasus penyerangan yang menjerat Brown akan terus berlanjut, dan ia diwajibkan untuk mematuhi semua aturan yang ditetapkan oleh pengadilan sebagai bagian dari persyaratan jaminan. Pelanggaran terhadap aturan tersebut dapat berakibat pada pencabutan jaminan dan penahanan kembali.

Chris Brown, dikenal dengan lagu-lagu hits seperti "Run It", "Kiss Kiss", "Loyal", "With You", dan "Forever", memang kerap menjadi sorotan publik. Selain karir musiknya yang gemilang, ia juga beberapa kali terlibat dalam kasus hukum. Pada Juli 2024, Brown dituntut sebesar 50 juta Dolar AS atas dugaan penyerangan terhadap empat orang penonton di belakang panggung konsernya di Texas.