Mengapa Rasa Kantuk Sering Menyerang Setelah Santap Siang? Ini Penjelasan Ahli Gizi
Fenomena rasa kantuk yang menyerang setelah makan siang seringkali membuat aktivitas sore hari terasa berat. Kondisi ini, yang dikenal sebagai somnolensi pasca makan atau food coma, ternyata memiliki penjelasan ilmiah yang cukup sederhana. Para ahli gizi mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi penyebab utama dari kondisi ini.
Salah satu faktor utama adalah proses pencernaan itu sendiri. Setelah makan, tubuh secara otomatis mengarahkan aliran darah lebih banyak ke organ-organ pencernaan untuk memproses makanan yang masuk. Akibatnya, aliran darah ke bagian tubuh lain, termasuk otak, sedikit berkurang. Penurunan aliran darah ke otak inilah yang kemudian memicu rasa kantuk. Sandra Arevalo, direktur kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Rumah Sakit Montefiore Nyack, menjelaskan bahwa proses fisiologis dasar ini adalah penyebab utama rasa kantuk setelah makan.
Selain itu, jenis makanan yang dikonsumsi juga berperan penting. Makanan yang kaya akan asam amino triptofan, seperti ayam, keju, dan ikan, dapat memicu produksi serotonin, neurotransmitter yang mengatur tidur dan suasana hati. Peningkatan kadar serotonin inilah yang kemudian membuat seseorang merasa lebih rileks dan mengantuk. Julie Stefanski, ahli gizi di Academy of Nutrition and Dietetics, menambahkan bahwa makanan dengan porsi besar atau kandungan gula tinggi juga dapat memperparah rasa kantuk setelah makan. Makanan berat memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga tubuh bekerja lebih keras dan energi terkuras lebih banyak.
Namun, rasa kantuk setelah makan juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diwaspadai:
- Pola Makan yang Tidak Teratur: Melewatkan sarapan atau makan terlalu banyak saat makan siang dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah yang signifikan. Kondisi ini dapat memicu rasa lelah dan kantuk setelah makan.
- Kurang Tidur: Kurang tidur dapat mengganggu hormon-hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme gula darah. Akibatnya, seseorang cenderung makan lebih banyak dan mengalami penurunan energi setelah makan.
- Masalah Gula Darah: Rasa kantuk yang berlebihan setelah makan bisa menjadi tanda adanya masalah pada kadar gula darah. Kondisi ini dapat mengindikasikan resistensi insulin atau diabetes.
Kristin Kirkpatrick, ahli diet dari Cleveland Clinic, juga menekankan pentingnya tidur yang cukup untuk menjaga keseimbangan hormon tubuh, termasuk hormon pencernaan. Kurang tidur dapat menekan hormon leptin yang memberikan sinyal kenyang dan meningkatkan hormon ghrelin yang memicu rasa lapar. Hal ini dapat menyebabkan seseorang makan berlebihan dan merasa lebih lelah setelah makan.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola makan dan gaya hidup secara keseluruhan untuk mengatasi rasa kantuk setelah makan. Mengonsumsi makanan dengan porsi yang wajar, menghindari makanan tinggi gula dan lemak, serta memastikan tidur yang cukup dapat membantu menjaga kadar energi tetap stabil sepanjang hari. Jika rasa kantuk setelah makan terus berlanjut dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang tepat.