Akhir Penantian: Jenazah Pekerja Migran Asal Sarolangun Dipulangkan dari Malaysia
Kabar baik datang dari Malaysia. Jenazah Ridwan, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Gurun Baru, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Jambi, akhirnya dalam proses pemulangan ke tanah air. Proses ini mengakhiri penantian panjang keluarga setelah Ridwan meninggal dunia di Hospital Alor Gajah, Malaysia, pada 16 April 2025 lalu.
Tim gabungan yang terdiri dari perwakilan keluarga, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), dan Pemerintah Kabupaten Sarolangun bahu membahu mempercepat proses pemulangan. Menurut Wakil Ketua Komisi II DPRD Sarolangun, Fazin Hisabi, jenazah akan diterbangkan dari Malaysia ke Padang, Sumatera Barat, sebelum melanjutkan perjalanan darat menuju rumah duka di Sarolangun. Pemerintah Kabupaten Sarolangun menanggung seluruh biaya pemulangan sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarga yang ditinggalkan.
Keterlambatan pemulangan jenazah Ridwan sebelumnya menjadi perhatian publik. Fazin Hisabi menjelaskan, salah satu faktor utama keterlambatan adalah status Ridwan sebagai pekerja migran ilegal. Hal ini menyebabkan informasi kematiannya terlambat sampai ke KBRI. Selain itu, keterbatasan dana yang dialami keluarga juga menjadi kendala. Keluarga bahkan sempat berencana menjual rumah mereka untuk menutupi biaya pemulangan yang diperkirakan mencapai Rp30 juta. Kondisi ini memicu keprihatinan dan mendorong berbagai pihak untuk memberikan bantuan.
Kisah pilu Ridwan bermula ketika ia merantau ke Malaysia untuk mencari nafkah. Namun, takdir berkata lain. Ia jatuh sakit dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit. Upaya keluarga untuk memulangkan jenazah terkendala biaya, hingga akhirnya mereka berinisiatif menggalang dana dan bahkan berniat menjual rumah. Unggahan video yang memperlihatkan kondisi keluarga Ridwan yang kesulitan viral di media sosial dan menarik perhatian berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Sarolangun.
Istri Ridwan, Eni, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pemulangan jenazah suaminya. Ia berharap proses pemulangan berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Kronologi Kejadian:
- 16 April 2025: Ridwan meninggal dunia di Hospital Alor Gajah, Malaysia.
- Awal Mei 2025: Keluarga berupaya menggalang dana untuk pemulangan jenazah, namun hanya terkumpul Rp500.000.
- Pertengahan Mei 2025: Keluarga berencana menjual rumah untuk menutupi biaya pemulangan.
- 15 Mei 2025: Video keluarga yang ingin menjual rumah viral di media sosial.
- 22 Mei 2025: Proses pemulangan jenazah Ridwan dimulai dengan bantuan dari berbagai pihak.