Kepolisian Republik Indonesia melalui Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) telah mengumumkan hasil investigasi terkait riwayat pendidikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Universitas Gadjah Mada (UGM). Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, menyatakan bahwa penyelidikan telah menemukan bukti yang memvalidasi bahwa Jokowi pernah mendaftar dan menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980.

Brigjen Djuhandhani menjelaskan dalam konferensi pers di Jakarta bahwa tim penyelidik telah mengumpulkan berbagai bukti yang menguatkan fakta tersebut. Salah satu bukti utama adalah pengumuman kelulusan ujian masuk UGM yang dimuat di harian Kedaulatan Rakyat edisi Jumat Kliwon, 18 Juli 1980. Dalam pengumuman tersebut, nama Joko Widodo tercantum sebagai salah satu peserta yang lulus ujian masuk Fakultas Kehutanan. Keaslian koran tersebut telah diverifikasi oleh staf perpustakaan.

Selain itu, Bareskrim juga menemukan bukti pengumuman serupa di Koran Bernas. Pengumuman ini juga memuat informasi mengenai pendaftaran ulang mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 1980. Bukti ini diperkuat dengan ditemukannya formulir registrasi mahasiswa tahun ajaran 1980/1981 atas nama Joko Widodo yang tersimpan di arsip Fakultas Kehutanan UGM. Formulir ini telah diuji laboratoris oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri dan dinyatakan identik dengan blangko yang digunakan pada masa itu.

Lebih lanjut, Brigjen Djuhandhani mengungkapkan bahwa tim penyelidik juga menemukan surat pernyataan atau janji mahasiswa atas nama Joko Widodo yang bertanggal 28 Juli 1980. Surat ini juga telah melalui uji laboratoris oleh Puslabfor dan dinyatakan identik dengan produk pembanding yang ada.

Untuk membuktikan bahwa Jokowi benar-benar mengikuti perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM, Bareskrim juga menemukan Kartu Hasil Studi (KHS) atas nama Joko Widodo dengan nomor induk mahasiswa 1681/KT. KHS ini juga telah diuji laboratoris oleh Puslabfor dan dinyatakan identik dengan blangko dan stempel yang digunakan pada masa itu.

Dengan adanya berbagai bukti ini, Bareskrim menyimpulkan bahwa klaim yang menyebutkan Joko Widodo pernah mendaftar dan menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980 adalah benar.