Investigasi Bareskrim Ungkap Keaslian Skripsi Jokowi di UGM Melalui Uji Labfor

Penyelidikan mendalam yang dilakukan oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait dugaan pemalsuan ijazah Presiden Joko Widodo telah mencapai titik terang. Serangkaian uji laboratorium forensik (Labfor) telah dilakukan, termasuk terhadap skripsi yang ditulis oleh Jokowi saat menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Uji labfor ini difokuskan pada skripsi berjudul 'Studi tentang Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta'. Direktur Tindak Pidana Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, menjelaskan bahwa proses pengujian melibatkan perbandingan dengan skripsi mahasiswa lain, baik senior maupun junior Jokowi di UGM.

Salah satu aspek krusial dalam pengujian adalah identifikasi jenis mesin ketik yang digunakan. Pada masa penulisan skripsi, terdapat dua jenis mesin ketik yang umum digunakan, yaitu tipe Pica dan Elite. Tipe Pica memiliki karakteristik 10 huruf per inci tanpa jenis font digital tertentu.

Hasil penelitian Puslabfor menunjukkan bahwa skripsi Jokowi diketik menggunakan mesin ketik tipe Pica. Lebih lanjut, lembar pengesahan skripsi dibuat dengan teknik handpress letterpress, yang menghasilkan tulisan tidak rata atau cekung saat diraba. Temuan ini selaras dengan keterangan dari pemilik percetakan yang beroperasi pada masa itu, yang menegaskan tidak ada proses cetak lain selain menggunakan mesin ketik dan handpress atau letterpress.

Selain skripsi, penyidik juga memeriksa dokumen asli ijazah Sarjana Kehutanan atas nama Joko Widodo dengan nomor induk mahasiswa 1681KT, yang diterbitkan pada 5 November 1985. Ijazah asli ini diuji secara laboratoris dengan membandingkannya dengan ijazah milik tiga rekan Jokowi saat kuliah di UGM. Pemeriksaan meliputi bahan kertas, pengamanan kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan dekan serta rektor. Hasilnya menunjukkan bahwa ijazah Jokowi identik dengan ijazah pembanding, yang mengindikasikan berasal dari produk yang sama.

Fakta lain yang terungkap adalah digitalisasi skripsi Jokowi ke dalam aplikasi perpustakaan digital UGM, Electronic Theses and Dissertation (ETD). Data menunjukkan bahwa skripsi tersebut dialihkan atau dimediakan secara digital pada tahun 2016 dan diunggah pada tahun 2019. Aplikasi ETD UGM sendiri mulai beroperasi pada tahun 2010.

Brigjen Djuhandhani menjelaskan bahwa data skripsi di ETD UGM, khususnya Fakultas Kehutanan, umumnya hanya mencakup hingga tahun 1990. Namun, skripsi Jokowi diunggah sebagai wujud kebanggaan UGM terhadap alumninya yang menjadi tokoh nasional dan presiden. Hal ini menjadikan skripsi Jokowi satu-satunya dari Fakultas Kehutanan yang diunggah di luar batasan tahun tersebut.

Dengan serangkaian uji labfor dan investigasi mendalam, Bareskrim Polri menyimpulkan bahwa skripsi dan ijazah Joko Widodo adalah asli dan sah.