Ustaz Riza Muhammad: Prioritas Keluarga dan Pengorbanan Waktu untuk Ibu Tercinta

Ustaz Riza Muhammad: Prioritas Keluarga dan Pengorbanan Waktu untuk Ibu Tercinta

Dalam sebuah penampilan di program FYP Trans 7 yang ditayangkan di kanal YouTube Official Trans7 pada 9 Maret 2025, Ustaz Riza Muhammad mengungkapkan ikatan emosional yang begitu kuat dengan ibunya, Nurnaningsih. Ia menekankan betapa pentingnya menjaga hubungan dan meluangkan waktu bersama orang tua, sebuah pesan yang ia sampaikan dengan penuh kesungguhan dan kerendahan hati.

Ustaz Riza dengan tegas menyatakan bahwa kedekatannya dengan sang ibu merupakan hal yang sakral dan tak tergantikan dalam hidupnya. Hubungan mereka, yang telah terjalin selama puluhan tahun, melewati suka dan duka kehidupan, menjadi pondasi kuat dalam perjalanan hidupnya. Bahkan, saat memutuskan untuk menikah dengan Indri Giana pada tahun 2014, ia mengajukan syarat yang unik: calon istrinya harus menerima kehadiran ibunya dalam satu rumah. Syarat ini diterima oleh Indri Giana, yang menunjukkan penerimaan dan pengertiannya terhadap ikatan keluarga yang mendalam tersebut.

"Ini keramat yang tidak akan saya hilangkan dalam hidup," ungkap Ustaz Riza, menggambarkan betapa berharganya hubungan tersebut. Ia melanjutkan, "Saya nggak bisa dipisahkan dengan beliau. Bahkan waktu menikah saya bilang kepada istri jangan kasih pilihan kamu atau ibuku." Pernyataan ini mencerminkan komitmennya yang kuat untuk menjaga hubungan harmonis dengan ibunya, menempatkannya sebagai prioritas utama dalam kehidupannya.

Lebih lanjut, Ustaz Riza memberikan pesan yang sangat bermakna kepada para penonton. Ia menekankan pentingnya menyadari keterbatasan waktu yang dimiliki bersama orang tua dan mendesak agar anak-anak memanfaatkan waktu tersebut sebaik mungkin.

  • "Waktu ini tidak pernah terulang kembali, saat bersama orang tua itu ada batasnya, saat sama orang tua itu ada waktunya. Makanya sebagai seorang anak selama ada orang tua, tolong waktu itu jaga dengan baik. Selama ada orang tuanya tolong waktu itu jaga dengan baik karena waktu itu terbatas," pesannya dengan penuh penekanan.

Ia juga menyoroti tantangan zaman modern, di mana kesibukan seringkali menghalangi anak-anak untuk meluangkan waktu bersama orang tua. Ia mengingatkan bahwa penyesalan akan datang belakangan, ketika orang tua telah tiada.

  • "Suatu saat nanti ketika kafan menyelimutinya, suatu saat nanti mengantarkan jasad orang tua ke kuburnya, baru terasa betapa hidup ini terbuang sia-sia. Selama ada orang tua, waktu kita kurang," tuturnya dengan nada penuh perasaan.

Sebagai penutup, Ustaz Riza kembali menegaskan komitmennya untuk hidup serumah bersama istri dan ibunya, menekankan bahwa ketiganya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Kisah ini menjadi inspirasi tentang pentingnya menghargai dan menjaga hubungan keluarga, terutama ikatan antara anak dan orang tua, di tengah kesibukan dan tuntutan zaman modern.