Prabowo Subianto Gelar Rapat Kabinet Terbatas Bahas Kelanjutan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Senilai Rp 164 Triliun: Huayou Siap Gantikan LG

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin rapat kabinet terbatas siang ini di Istana Kepresidenan untuk membahas perkembangan terkini proyek strategis nasional, yakni pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi. Proyek dengan nilai investasi mencapai US$ 9,8 miliar atau setara dengan Rp 164 triliun ini menjadi fokus perhatian pemerintah dalam upaya mendorong hilirisasi industri dan transisi energi.

Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri kunci yang terlibat langsung dalam proyek ini, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Agenda utama rapat adalah membahas kelanjutan proyek setelah adanya perubahan komposisi investor.

Sebagaimana diketahui, konsorsium awal yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, dan LX International Corp sebelumnya berencana menjalin kemitraan dengan pemerintah Indonesia dan BUMN untuk merealisasikan proyek ambisius ini. Namun, dalam perkembangannya, pemerintah memutuskan untuk meminta LG mengundurkan diri dari proyek tersebut karena dinilai lambat dalam merealisasikan komitmen investasi.

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa pemerintah telah secara resmi mengirimkan surat pemberitahuan pengunduran diri kepada pihak LG. Sebagai penggantinya, perusahaan asal Tiongkok, Huayou, menyatakan kesediaannya untuk mengambil alih peran LG dalam proyek tersebut. Rapat yang dipimpin oleh Presiden Prabowo hari ini bertujuan untuk mematangkan proses transisi dan memastikan kelancaran proyek.

"LG sejak awal kami sudah putuskan hubungannya dan kami akan lakukan kerja sama dengan Huayou. Sudah selesai sih dan kami mau laporan ke pak presiden," ujar Bahlil Lahadalia kepada awak media setibanya di Istana Kepresidenan.

Bahlil menjelaskan lebih lanjut bahwa dari total investasi proyek sebesar US$ 9,8 miliar, LG telah menginvestasikan sekitar US$ 1,2 miliar. Sisanya, sekitar US$ 8 miliar, akan diambil alih oleh Huayou. Pemerintah dan Huayou saat ini tengah menyelesaikan berbagai aspek teknis dan administratif terkait pengalihan investasi tersebut.

  • Investasi Awal LG: US$ 1.2 Miliar
  • Sisa Investasi yang Diambil Alih Huayou: US$ 8 Miliar
  • Total Investasi Proyek: US$ 9.8 Miliar

Komitmen Huayou untuk menggantikan LG dalam proyek baterai kendaraan listrik ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap potensi Indonesia sebagai pusat produksi baterai kendaraan listrik di masa depan. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan industri baterai kendaraan listrik.

Pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri pertambangan nikel, salah satu sumber daya alam unggulan Indonesia. Dengan memiliki rantai pasok baterai kendaraan listrik yang lengkap, mulai dari bahan baku hingga produksi baterai, Indonesia diharapkan dapat menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik global.