Kemayoran: Dari Landasan Udara Ikonik Menuju Pusat Kota Modern Jakarta
Kawasan Kemayoran, yang dahulu dikenal sebagai Bandara Internasional Kemayoran, kini telah bertransformasi menjadi sebuah pusat kota modern yang dinamis di Jakarta. Dulu, Kemayoran adalah saksi bisu kedatangan tokoh-tokoh penting dunia dan menjadi gerbang utama Indonesia bagi penerbangan internasional. Namun, kini, lanskapnya telah berubah secara signifikan, mencerminkan pertumbuhan dan perubahan kebutuhan kota Jakarta.
Bandara Kemayoran, yang beroperasi sejak tahun 1940, memainkan peran penting dalam sejarah penerbangan Indonesia. Selama beberapa dekade, bandara ini bukan hanya menjadi fasilitas transportasi, tetapi juga simbol kemajuan dan modernitas Jakarta. Bandara ini menjadi saksi bisu peristiwa-peristiwa penting, termasuk Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, yang dihadiri oleh para pemimpin negara-negara Asia dan Afrika. Pada tahun 1970, Presiden Amerika Serikat Richard Nixon juga pernah mendarat di bandara ini, menunjukkan betapa pentingnya Kemayoran dalam jaringan penerbangan internasional pada masa itu.
Namun, seiring dengan pertumbuhan pesat Jakarta dan peningkatan volume lalu lintas udara, Bandara Kemayoran mulai mengalami keterbatasan kapasitas. Pada tahun 1985, bandara ini resmi ditutup dan operasional penerbangan dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta yang lebih modern dan luas. Penutupan Bandara Kemayoran menandai berakhirnya sebuah era, tetapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan kawasan tersebut.
Setelah penutupan bandara, pemerintah mulai merencanakan transformasi Kemayoran menjadi sebuah pusat kota baru. Bekas landasan pacu dan fasilitas bandara diubah menjadi kawasan perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan fasilitas publik lainnya. Salah satu proyek penting dalam transformasi ini adalah pembangunan Jakarta International Expo (JIExpo), sebuah kompleks pameran dan konvensi yang menjadi tuan rumah berbagai acara nasional dan internasional.
Transformasi Kemayoran menjadi kota modern tidak lepas dari berbagai tantangan. Tata kelola lahan yang kompleks, penyediaan infrastruktur dasar, dan pelestarian sejarah kawasan menjadi isu-isu penting yang perlu diatasi. Meskipun demikian, wajah baru Kemayoran menjadi bukti keberhasilan transformasi ruang kota dari fasilitas transportasi menjadi pusat aktivitas masyarakat urban.
Saat ini, jejak-jejak bandara lama mungkin sudah tidak banyak terlihat, tetapi kenangan tentang kejayaan Bandara Kemayoran masih hidup dalam ingatan warga Jakarta. Restoran-restoran legendaris yang dulunya menjadi tempat rekreasi populer, serta menara kontrol yang menjadi saksi bisu lalu lintas udara di masa lalu, menjadi bagian dari warisan sejarah Kemayoran yang tak terlupakan.
Kemayoran telah berevolusi dari landasan udara yang ikonik menjadi pusat kota modern yang dinamis. Kawasan ini menjadi rumah bagi berbagai aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya, serta menjadi simbol kemajuan dan transformasi kota Jakarta. Meskipun pesawat tidak lagi mendarat di Kemayoran, kawasan ini terus berkembang dan menjadi tempat impian kota modern dibangun.