SKK Migas Gencar Memikat Investor Global untuk Eksplorasi Migas di Indonesia

SKK Migas Intensif Menarik Investasi Hulu Migas di Indonesia

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus berupaya menarik minat investor untuk mengembangkan potensi migas di Indonesia. Salah satu upaya terbarunya adalah dengan mengumpulkan para pemimpin dan investor hulu migas dalam acara IPA Special Session: Building Partnership - Indonesia Oil And Gas Investment.

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyampaikan bahwa Indonesia semakin menarik di mata investor migas. Hal ini didukung oleh berbagai faktor, termasuk dukungan pemerintah dalam membenahi regulasi, memperkuat konektivitas data, dan menerapkan kebijakan fiskal yang fleksibel. Langkah-langkah ini diambil untuk meningkatkan produksi migas nasional dan mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan ketahanan energi.

Djoko Siswanto menjelaskan bahwa nilai investasi terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Aktivitas eksplorasi di wilayah aktif maupun wilayah terbuka juga menunjukkan pemulihan yang signifikan. Penemuan-penemuan baru di Indonesia menjadi daya tarik utama dan tujuan penting eksplorasi di Asia Tenggara dan global.

"Pemerintah Indonesia menargetkan penawaran 60 wilayah kerja (WK) Migas baru selama dua tahun ke depan. Ini adalah komitmen kami untuk menjaga keberlanjutan pasokan energi nasional dan memperluas peluang investasi bagi mitra global," ujarnya dalam IPA Convex 2025 di Indonesia Convention & Exhibition (ICE) BSD.

Dengan dukungan pemerintah, SKK Migas berupaya meningkatkan kepercayaan investor dalam membangun industri migas yang inklusif, efisien, dan berdaya saing tinggi. Djoko menegaskan bahwa SKK Migas siap menjadi mitra yang proaktif dan responsif dalam mendukung setiap langkah investasi hulu migas di Indonesia.

Sejumlah operator dan investor besar telah terlibat aktif dalam eksplorasi migas di Indonesia, di antaranya:

  • Pertamina
  • ExxonMobil
  • Petronas
  • Eni
  • BP
  • Posco
  • Woodside
  • Medco
  • Shell
  • Total
  • SK Earthon
  • EnQuest
  • ARAR Petrol A.S. (Impression Ventures AG)
  • PETROS
  • JOGMEC
  • Dialog
  • Valeura
  • Petrochina
  • CNOOC
  • SINOPEC
  • INPEX
  • Zarubezhneft
  • KUFPEC
  • PTTEP
  • JAPEX

Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, menambahkan bahwa Indonesia memiliki 128 cekungan sedimen yang potensial untuk eksplorasi migas. Namun, baru 20 cekungan yang berproduksi dan 27 cekungan yang sudah memiliki penemuan hidrokarbon namun belum berproduksi. Ini berarti baru sekitar 37% dari total cekungan sedimen yang ada telah dimanfaatkan.

Saat ini, terdapat 162 WK di Indonesia dengan cadangan minyak dan gas sekitar 9 BBOE. Peningkatan temuan cadangan dan produksi melalui investasi baru serta penawaran WK migas sangat diperlukan.

Rikky menjelaskan tiga mekanisme investasi hulu migas di Indonesia:

  1. Pengajuan usulan WK baru di wilayah terbuka (open area)
  2. Farm-in pada WK existing
  3. Strategic partnership dengan operator existing di WK aktif

SKK Migas akan memberikan informasi mengenai WK yang mengusulkan disclosed data untuk mencari partner dan akan diperbarui setiap bulan. Investor yang tertarik dapat langsung menghubungi operator terkait secara business-to-business (B to B).

Mekanisme strategic alignment/partnership memungkinkan operator yang kesulitan mengembangkan lapangan untuk bekerjasama dengan investor yang memiliki kemampuan yang sesuai.

Saat ini, proses penyusunan regulasi terkait mekanisme ini sedang dalam tahap akhir dan akan segera diimplementasikan.

"Kolaborasi yang kuat adalah kunci keberhasilan untuk mencapai ketahanan energi nasional dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif," pungkas Rikky.