SKK Migas Intensifkan Strategi Peningkatan Produksi Migas Nasional Hingga 2025
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus berupaya merealisasikan target produksi migas nasional yang telah ditetapkan pemerintah. Berbagai strategi telah disiapkan dan diimplementasikan secara intensif, termasuk optimalisasi sumur-sumur idle serta pengembangan lapangan-lapangan yang potensial.
SKK Migas telah mengidentifikasi sejumlah sumur idle yang memiliki potensi untuk kembali berproduksi. Deputi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, mengungkapkan bahwa hingga awal tahun 2025, terdapat 203 sumur idle yang menjadi fokus perhatian. Selain itu, terdapat pula wilayah pengembangan yang sulit diakses serta Plan of Development (POD) yang belum terealisasi. Terdapat 74 wilayah pengembangan yang sulit diakses dan 52 POD yang masih terhambat.
"Kami melihat ada 74 proyek yang setara dengan 52 POD yang terdampar. Penemuan yang belum dikembangkan, kami melihat ada 301 struktur yang masih ada di sana," ujar Rikky dalam sebuah acara di ICE BSD, Tangerang, Banten, pada Kamis (22/5/2025).
Selain strategi jangka pendek, SKK Migas juga menjalankan strategi jangka panjang untuk meningkatkan lifting migas. Salah satunya adalah program agresif yang disebut "Filling the Gap", yang dilakukan bersama dengan para kontraktor.
Lebih lanjut, Rikky menjelaskan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi 301 penemuan yang belum dikembangkan, yang berpotensi menghasilkan 1,8 juta barel minyak dan 13,4 TCF gas. Potensi ini, jika dikelola dengan baik, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi migas nasional dan ketahanan energi.
Untuk mencapai target lifting minyak sebesar 605 ribu barel per hari (BOPD) pada tahun 2025, SKK Migas terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk kontraktor, pemerintah daerah, dan masyarakat. Diharapkan, upaya-upaya yang dilakukan ini dapat membuahkan hasil yang optimal dan mendukung pencapaian target produksi migas nasional.
Beberapa langkah strategis yang tengah dijalankan meliputi:
- Optimalisasi Sumur Idle: Mengaktifkan kembali sumur-sumur yang tidak beroperasi untuk meningkatkan produksi secara cepat.
- Pengembangan Lapangan Sulit Diakses: Mencari solusi untuk mengatasi kendala aksesibilitas dan mempercepat pengembangan lapangan-lapangan yang memiliki potensi besar.
- Percepatan POD: Mendorong percepatan persetujuan dan implementasi Plan of Development untuk lapangan-lapangan baru.
- Program "Filling the Gap": Mengimplementasikan program-program agresif bersama kontraktor untuk mengisi kesenjangan antara produksi saat ini dan target yang ditetapkan.
- Monetisasi Penemuan yang Belum Dikembangkan: Memonetisasi potensi minyak dan gas yang telah ditemukan namun belum dikembangkan untuk meningkatkan produksi secara signifikan.