Saham MINE Melonjak Tajam di Hari Perdana Pencatatan Bursa Efek Indonesia
Saham MINE Melonjak Tajam di Hari Perdana Pencatatan Bursa Efek Indonesia
PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE), emiten penunjang penambangan, mencatatkan debutnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 10 Maret 2025, dengan performa yang mengesankan. Saham MINE langsung mengalami auto reject atas (ARA) di awal perdagangan, menunjukkan antusiasme pasar yang tinggi terhadap perusahaan ini. Harga saham MINE menutup perdagangan di angka Rp 270 per saham, naik 25 persen atau 54 poin dari harga penawaran awal Rp 216 per saham. MINE menjadi emiten ke-9 yang tercatat di BEI pada tahun ini.
Penawaran umum perdana (IPO) MINE menawarkan 612.665.300 saham atau setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. IPO ini berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp 132,3 miliar. Tingginya minat investor tercermin dari oversubscribe yang mencapai 25 kali lipat, menunjukkan kepercayaan yang besar terhadap prospek bisnis MINE di masa mendatang. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) dalam IPO ini.
Direktur Utama MINE, Ivo Wangarry, menyatakan bahwa IPO ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi perusahaan dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk mengoptimalkan peluang di sektor penambangan, khususnya dalam mendukung program hilirisasi industri nikel yang menjadi fokus pemerintah. Wangarry juga menekankan komitmen perusahaan untuk menjalankan rencana bisnis yang tertuang dalam prospektus dan memperkuat fundamental perseroan.
Pertumbuhan Signifikan dan Prospek Positif:
MINE mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Laporan keuangan per 31 Agustus 2024 menunjukkan pendapatan sebesar Rp 1,36 triliun, meningkat 40,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp 968,05 miliar). Peningkatan ini didorong oleh kenaikan total material movement dari penambangan nikel sebesar 47 persen, dari 6,7 juta bank cubic meter (bcm) menjadi 9,8 juta bcm. Dengan penambahan alat berat pasca-IPO, perusahaan optimistis dapat meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan di masa depan.
Prospek industri nikel yang cerah, terutama dengan meningkatnya permintaan global dan perkembangan ekosistem kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV), memberikan angin segar bagi MINE. Indonesia, sebagai salah satu produsen nikel utama dunia, berpotensi besar untuk menjadi bagian penting dalam rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik global, dan MINE siap untuk mengambil peran strategis dalam hal ini.
Wangarry menyampaikan rasa syukur atas terselesaikannya IPO dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk karyawan, pemegang saham, mitra kerja, regulator, investor, dan profesi penunjang pasar modal. Keberhasilan IPO ini menjadi bukti kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan MINE di masa depan yang ditopang oleh strategi bisnis yang solid dan prospek pasar yang menjanjikan.
Kesimpulan:
Debut MINE di BEI dengan performa saham yang melesat tajam menunjukkan potensi besar perusahaan ini di sektor penambangan nikel. Dengan strategi yang tepat dan dukungan pemerintah terhadap hilirisasi industri nikel, MINE diyakini mampu mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya serta berkontribusi pada perekonomian Indonesia.