Banjir Bandang Putuskan Akses, Ujian Akhir Siswa Polewali Mandar Terhambat
Banjir bandang yang menerjang wilayah Tapua, Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, telah menyebabkan terputusnya akses jembatan penghubung antar dusun pada Rabu (21/5/2025). Akibatnya, ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah tersebut terpaksa tidak dapat mengikuti ujian akhir sekolah yang seharusnya dilaksanakan pada Kamis (22/5/2025).
Jembatan yang merupakan satu-satunya akses penghubung utama antar dusun itu ambruk diterjang derasnya arus sungai saat banjir melanda. Para siswa yang bersemangat untuk mengikuti ujian akhir sekolah terlihat kebingungan di tepi sungai, mencari cara alternatif untuk dapat mencapai sekolah mereka di Dusun Tapua. Namun, derasnya arus sungai dan tidak adanya akses darat yang aman membuat mereka tidak berani untuk menyeberang.
"Dari pagi sekali kami sudah berada di sini, di pinggir sungai, tapi tidak ada jalan untuk menyeberang karena jembatannya sudah tidak ada," ujar Dini, seorang siswi kelas 6 dari SD Negeri 017 Tapua, yang seharusnya mengikuti ujian pada hari itu.
Menghadapi situasi darurat ini, pihak sekolah mengambil inisiatif untuk tetap menyelenggarakan ujian bagi para siswa terdampak. Ari Supratman, Wali Kelas 6 SDN 017 Tapua, menjelaskan bahwa ujian akhir sekolah dilaksanakan secara daring melalui grup WhatsApp. Langkah ini diambil agar para siswa tidak ketinggalan materi pelajaran dan tetap dapat menyelesaikan ujian mereka meskipun dalam kondisi yang sulit.
Menurut data yang dihimpun, setidaknya 40 siswa dari SDN 017 Tapua terdampak langsung oleh bencana banjir ini. Jumlah tersebut belum termasuk siswa dari sekolah lain di wilayah terdampak yang sama. Para siswa terdampak umumnya berasal dari Dusun Salulambu, Dusun Allamabu, dan Desa Baba Tapua, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari sekolah mereka di Dusun Tapua.
Pihak sekolah berharap agar pemerintah setempat dapat segera mengambil tindakan cepat untuk membangun kembali jembatan penghubung yang putus. Terputusnya akses jembatan ini tidak hanya menghambat kegiatan belajar mengajar, tetapi juga mengisolasi empat dusun, yaitu Tapua, Pamombong, Pissendana, dan Sepang, dengan total warga terdampak mencapai 1.016 jiwa.
Berikut daftar dusun yang terisolir akibat banjir:
- Tapua
- Pamombong
- Pissendana
- Sepang
Kondisi ini memerlukan penanganan yang serius dan kerjasama dari berbagai pihak agar para siswa dapat kembali bersekolah dan aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal.