Lonjakan Kasus COVID-19 di Singapura dan Hong Kong: Imbauan Dokter Indonesia untuk Masyarakat

Kewaspadaan Ditingkatkan di Tengah Kenaikan Kasus COVID-19 di Asia

Beberapa negara di kawasan Asia, seperti Singapura dan Hong Kong, mengalami peningkatan kasus COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir. Singapura melaporkan adanya 14.200 kasus baru dalam satu minggu yang berakhir pada 3 Mei 2025. Sementara itu, Hong Kong mencatat angka yang lebih tinggi, yaitu 79.916 kasus pada periode yang berakhir 14 Mei 2025.

Menanggapi situasi ini, seorang dokter spesialis paru di Indonesia, dr. Erlina Burhan, SpP(K), memberikan tanggapannya. Ia menjelaskan bahwa peningkatan kasus ini sebenarnya adalah hal yang wajar. Menurutnya, selama kenaikan kasus tidak disertai dengan peningkatan jumlah pasien yang mengalami gejala berat, masyarakat tidak perlu merasa panik berlebihan. Terlebih lagi, varian virus yang beredar saat ini masih merupakan turunan dari Omicron, yang secara umum memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah.

"Tidak perlu panik, karena strain yang beredar saat ini masih turunan Omicron yaitu JN.1 dan gejalanya pun sama dengan yang kita alami sebelumnya, bahkan cenderung lebih ringan. Jadi, tidak usah panik berlebihan, cukup waspada," ujar dr. Erlina.

Pentingnya Penerapan Kembali Protokol Kesehatan

Dokter Erlina juga mengingatkan masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai langkah pencegahan. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara teratur, terutama setelah beraktivitas di tempat umum. Selain itu, ia juga menyarankan penggunaan masker saat berada di keramaian atau tempat-tempat yang berpotensi terjadi penularan virus.

"Yuk, kembali lagi seperti dahulu, kita rajin cuci tangan. Jika kita khawatir berada di keramaian, mari kita pakai masker," imbaunya.

Situasi COVID-19 di Indonesia Terpantau Stabil

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan bahwa situasi COVID-19 di Indonesia secara umum masih terkendali. Meskipun terdapat sedikit peningkatan kasus di bulan Mei, namun jumlahnya tidak signifikan. Peningkatan kasus harian dilaporkan tidak melebihi 20 orang.

"Jadi, memang kalau angka di Indonesia juga kan di tahun 2025 ini, kalau kita lihat di laporan kementerian kan masih landai tuh, hanya akhir Mei ini terjadi peningkatan sedikit, tapi tidak sampai 20 orang per hari," jelasnya.

COVID-19 Masih Ada, Jaga Kebersihan dan Kesehatan

Dokter Erlina mengingatkan bahwa COVID-19 masih ada di sekitar kita. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan virus.

"Jadi, sebetulnya COVID-19 masih ada, tapi ya tidak seperti dulu. Jadi, yuk kita kembali lagi hidup bersih dan sehat seperti yang selalu saya sampaikan selama ini," tutup dr. Erlina.

Secara keseluruhan, meskipun terdapat peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara di Asia, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada. Penerapan protokol kesehatan yang ketat dan menjaga kebersihan diri tetap menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran virus.