Saeful Bahri Mengaku Tidak Mengenal Sosok 'Ibu' dalam Rekaman Persidangan Kasus Suap yang Menjerat Hasto Kristiyanto
Sidang kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan yang menyeret Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, kembali menghadirkan fakta menarik. Saeful Bahri, mantan kader PDI-P, memberikan kesaksian yang menimbulkan tanda tanya mengenai sosok misterius yang disebut "Ibu" dalam rekaman percakapan yang diputar di pengadilan.
Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2025), Jaksa Penuntut Umum (JPU) memutar kembali rekaman percakapan antara Saeful Bahri dan Agustiani Tio Fridelina, mantan anggota Bawaslu yang juga merupakan kader PDI-P. Rekaman tersebut mengungkap adanya penyebutan sosok "Ibu" yang diduga memiliki peran penting dalam upaya memuluskan langkah Harun Masiku menjadi anggota legislatif terpilih.
Dalam rekaman tersebut, Saeful terdengar mengatakan:
"Tadi Mas Hasto telepon lagi. Bilang ke Wahyu, ini garansinya saya. Ini perintah dari Ibu. Dan garansinya saya. Jadi, bagaimana caranya supaya ini terjadi. Kan gitu kan. Nah, itu yang pertama."
Saat dimintai keterangan mengenai konteks percakapan yang terjadi pada 6 Januari 2020 itu, Saeful mengaku tidak mengetahui siapa sebenarnya sosok "Ibu" yang dimaksud. Ia menjelaskan bahwa saat itu, dirinya mendapatkan informasi bahwa KPU menolak permintaan PDI-P untuk menetapkan Harun Masiku sebagai caleg terpilih.
Saeful menambahkan bahwa Hasto Kristiyanto sempat mengirimkan surat bernada tinggi yang mempertanyakan alasan penolakan tersebut. Menurutnya, KPU menolak karena PDI-P tidak memberikan dasar hukum yang kuat.
Menindaklanjuti hal tersebut, Wahyu Setiawan, yang saat itu menjabat sebagai komisioner KPU, berjanji akan menggelar rapat kembali untuk membahas dasar hukum yang diajukan oleh PDI-P. Wahyu juga meminta Tio untuk menghadirkan pengacara PDI-P, Donny Tri Istiqomah, agar KPU mendapatkan penjelasan langsung.
Saat itulah, menurut Saeful, Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan yang mengandung nama "Ibu".
"Nah, saat itu Pak Hasto bilang, ‘sampaikan, sampaikan ke Wahyu. Ini garansi saya dan ini perintah ibu’. Saya enggak ngerti ibu siapa," ujar Saeful.
Pengakuan Saeful ini tentu saja menimbulkan spekulasi mengenai siapa sebenarnya sosok "Ibu" yang disebut-sebut dalam rekaman tersebut. Apakah ia merupakan tokoh penting di internal PDI-P, ataukah pihak lain yang memiliki pengaruh dalam proses pengambilan keputusan terkait penetapan Harun Masiku sebagai caleg terpilih? Hal ini masih menjadi misteri yang belum terungkap.