IHSG Menguat Terbatas, Rupiah Kokoh di Tengah Sentimen Regional Negatif
markdown Pasar saham Indonesia menunjukkan resiliensinya pada perdagangan hari Kamis, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil parkir di zona hijau, meskipun penguatan yang terjadi terbilang terbatas. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga menunjukkan performa yang solid di tengah tekanan yang melanda pasar regional.
IHSG pada penutupan perdagangan berhasil naik 24,51 poin atau setara dengan 0,34 persen, berakhir di level 7.166,98. Perjalanan indeks sepanjang hari diwarnai dengan fluktuasi. Sempat dibuka menguat dan menyentuh level 7.200-an, IHSG kemudian bergerak sideways sebelum akhirnya kembali menguat di sesi pertama, mencapai titik tertinggi di 7.190,66. Di sesi kedua, pergerakan cenderung datar dengan sedikit penurunan di penghujung perdagangan.
Secara keseluruhan, data perdagangan menunjukkan bahwa terdapat 294 saham yang berhasil mencatatkan kenaikan harga, berbanding terbalik dengan 206 saham yang harus rela berada di zona merah. Sebanyak 207 saham lainnya tercatat stagnan. Total nilai transaksi yang terjadi pada perdagangan hari ini mencapai Rp 13,89 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 21,98 miliar saham.
Beberapa saham berhasil menjadi motor penggerak utama kenaikan IHSG. Diantaranya adalah:
- Unilever Indonesia (UNVR): Naik 3,12 persen ke level 1.815.
- Barito Pacific (BRPT): Melonjak 10,20 persen ke level 1.080.
- Aspirasi Hidup Indonesia (ACES): Melesat 13,33 persen ke level 595.
Namun, laju IHSG juga tertahan oleh beberapa saham yang mengalami penurunan, antara lain:
- Kalbe Farma (KLBF): Turun 5,88 persen ke level 1.440.
- Japfa Comfeed Indonesia (JPFA): Terkoreksi 2,83 persen ke level 1.715.
- AKR Corporindo (AKRA): Melemah 2,55 persen ke level 1.340.
Berbeda dengan performa positif IHSG, mayoritas bursa saham di kawasan Asia justru ditutup di zona merah. Indeks Strait Times Singapura turun 0,17 persen, Shanghai Composite Tiongkok turun 0,22 persen, Nikkei 225 Jepang turun 0,84 persen dan Hang Seng Hong Kong mengalami penurunan paling signifikan, yakni sebesar 1,19 persen.
Di pasar valuta asing, Rupiah menunjukkan ketangguhannya. Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot ditutup menguat ke level Rp 16.327,5 per dollar AS. Penguatan ini setara dengan 71 poin atau 0,43 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp 16.398,5 per dollar AS.
Data dari kurs tengah Jisdor Bank Indonesia juga menunjukkan sentimen positif terhadap Rupiah. Pada hari Kamis, kurs tengah Rupiah berada di level Rp 16.313 per dollar AS, menguat dibandingkan dengan posisi hari Rabu yang berada di level Rp 16.413 per dollar AS. Penguatan Rupiah ini menjadi sinyal positif di tengah kondisi pasar regional yang kurang kondusif.