Pencarian Pemilik Truk Maut Purworejo Terus Bergulir: Pihak Sekolah Terima Pengakuan Meragukan
Tragedi kecelakaan maut di Kalijambe, Purworejo, yang merenggut nyawa 13 orang guru dari SD IT As Syafi'iyah awal Mei lalu, masih menyisakan misteri terkait identitas pemilik truk tronton yang terlibat. Pihak yayasan sekolah mengungkapkan adanya upaya pendekatan dari sejumlah pihak yang mengaku terkait dengan kepemilikan truk tersebut, namun dengan pengakuan yang meragukan.
Ketua Yayasan As Syafi'iyah, Habib Muhsin Syafingi, menuturkan bahwa beberapa hari setelah kejadian nahas itu, tepatnya pada 10 Mei 2025, seorang pria yang mengaku berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah, mendatangi sekolah di waktu dini hari. Pria tersebut bahkan bermalam di pendopo sekolah sebelum akhirnya bertemu dengan Habib setelah shalat subuh. Dalam pertemuan itu, pria tersebut mengaku sebagai pemilik truk dan menyatakan niatnya untuk menemui keluarga korban guna menyampaikan permohonan maaf. Akan tetapi, Habib merasa sangsi dengan pengakuan tersebut, mencurigai adanya motif tersembunyi.
Kecurigaan Habib semakin kuat ketika beberapa waktu kemudian, pria asal Pekalongan itu mengirimkan pesan yang berisi pengakuan bahwa dirinya hanya diutus oleh pihak lain untuk menyelesaikan permasalahan ini. "Dia mengakui berbohong," tegas Habib. Tak lama berselang, muncul lagi seorang pria, kali ini berasal dari Surabaya, Jawa Timur, dengan pengakuan serupa. Habib kembali merasakan keraguan yang sama, menduga bahwa pria tersebut juga hanyalah seorang suruhan.
Menyikapi situasi yang membingungkan ini, Habib menyerahkan sepenuhnya penyelidikan terkait identitas pemilik truk bernomor polisi B 9970 BYZ kepada pihak kepolisian. Baginya, pengungkapan identitas pemilik truk sangat penting karena berkaitan dengan tanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh para korban, baik kerugian materiil maupun non-materiil. Habib juga menekankan bahwa sebagian besar korban merupakan tulang punggung keluarga, sehingga pihak yayasan berkewajiban untuk memperjuangkan kehidupan yang layak bagi keluarga yang ditinggalkan.
Tragedi di tanjakan Kalijambe itu sendiri telah merenggut nyawa 12 orang, terdiri dari 10 guru SD IT As Syafi'iyah, seorang sopir angkot, dan seorang sopir truk. Selain korban meninggal dunia, tiga guru lainnya, yaitu Mila Mudianawati (24), Sufita (24), dan Ayu Salwa (26), selamat dan kini masih menjalani rawat jalan.
Kecelakaan terjadi ketika angkutan kota yang membawa 13 guru SD IT As Syafi'iyah hendak bertakziah ke Kecamatan Gebang, Purworejo. Truk tronton dengan nomor polisi B 9970 BYZ melaju dari arah Magelang menuju Purworejo. Diduga akibat rem blong saat melintasi jalan menurun dan menikung, truk tersebut kehilangan kendali dan menabrak angkot yang berada di depannya, serta sebuah rumah di pinggir jalan.