Alarm Kesehatan: Lonjakan Kasus Diabetes dan Pre-Diabetes di Kalangan Remaja Klungkung
Kabupaten Klungkung, Bali, menghadapi tantangan kesehatan yang serius dengan terdeteksinya peningkatan kasus diabetes dan pre-diabetes di kalangan remaja. Hasil skrining yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung menunjukkan bahwa sejumlah besar remaja berusia 15 hingga 17 tahun memiliki kadar gula darah yang mengkhawatirkan.
Dari total 544 remaja yang menjalani pemeriksaan gula darah antara Januari hingga Mei 2025, sebanyak 14 remaja didiagnosis dengan diabetes, sementara 113 lainnya masuk dalam kategori pre-diabetes. Temuan ini menjadi perhatian utama bagi Dinas Kesehatan, yang berencana untuk melakukan pemeriksaan lanjutan guna memastikan diagnosis yang akurat dan merancang strategi pengendalian penyakit yang efektif.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, Ketut Ardana, skrining awal dilakukan dengan pengecekan gula darah sewaktu (GDS). Penting untuk dicatat bahwa hasil GDS tidak dapat dijadikan dasar diagnosis definitif diabetes. Oleh karena itu, pemeriksaan lebih lanjut, seperti tes gula darah puasa, diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis.
Sebagai tindak lanjut, Dinas Kesehatan telah menginstruksikan puskesmas-puskesmas di seluruh kabupaten untuk memetakan nama dan alamat remaja yang terdeteksi pre-diabetes maupun diabetes. Upaya ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus ini, seperti faktor genetik atau gaya hidup yang tidak sehat.
Ardana menekankan bahwa tingginya angka gula darah di kalangan remaja tidak hanya disebabkan oleh faktor genetik, tetapi juga dipengaruhi oleh pola makan yang buruk dan gaya hidup sedentari. Konsumsi makanan manis berlebihan, asupan karbohidrat yang tinggi, dan kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor risiko utama.
Guna mengatasi masalah ini, Dinas Kesehatan Klungkung berupaya memperkuat kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), khususnya di kalangan remaja. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit kronis sejak dini.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga aktif melakukan edukasi di sekolah-sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), bekerja sama dengan Dinas Pendidikan. Program ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan kepada siswa, serta mendorong mereka untuk mengadopsi gaya hidup sehat.
Dinas Kesehatan Klungkung menyadari bahwa penanganan masalah diabetes dan pre-diabetes membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk sekolah, keluarga, dan masyarakat luas. Dengan upaya bersama, diharapkan angka diabetes di kalangan remaja dapat ditekan dan generasi muda Klungkung dapat tumbuh sehat dan produktif.
Untuk menekan laju peningkatan kasus ini, Dinas Kesehatan Klungkung berencana meningkatkan frekuensi dan cakupan skrining kesehatan di sekolah-sekolah. Selain itu, program edukasi akan lebih difokuskan pada perubahan perilaku, dengan memberikan contoh praktis tentang bagaimana memilih makanan sehat dan meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari. Keterlibatan orang tua juga akan ditingkatkan melalui seminar dan workshop tentang kesehatan keluarga.
Kerja sama dengan organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga akan diperkuat untuk menjangkau remaja di luar lingkungan sekolah. Program-program seperti senam massal, lomba memasak makanan sehat, dan kampanye anti-gula akan diselenggarakan secara rutin untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Dinas Kesehatan Klungkung juga berencana memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian diabetes. Aplikasi mobile akan dikembangkan untuk memberikan informasi tentang kesehatan, tips diet, dan jadwal kegiatan olahraga. Data kesehatan remaja akan dikelola secara digital untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program.
Dengan berbagai upaya yang komprehensif dan terpadu, Dinas Kesehatan Klungkung optimis dapat menekan angka diabetes dan pre-diabetes di kalangan remaja. Kesehatan generasi muda adalah investasi masa depan, dan upaya untuk menjaganya harus menjadi prioritas utama.