Usulan Pemangkasan Anggaran Pendidikan AS Picu Perdebatan Sengit di Kongres
Usulan Pemangkasan Anggaran Pendidikan AS Picu Perdebatan Sengit di Kongres
Washington D.C. – Rencana pemotongan anggaran sebesar 196 triliun Rupiah (USD 12 miliar) yang diajukan oleh Menteri Pendidikan Amerika Serikat, Linda McMahon, telah memicu gelombang kritik tajam dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS. Pemaparan McMahon di depan Komisi Anggaran DPR pada hari Rabu (21/5/2025) lalu, mengungkap rincian efisiensi yang diusulkan, yang kemudian memicu perdebatan panas antara anggota parlemen dari kedua belah pihak.
McMahon membela usulan pemerintahan Trump untuk melakukan pemangkasan dana secara signifikan terhadap Departemen Pendidikan AS untuk tahun fiskal 2026. Alasan yang dikemukakan adalah bahwa langkah ini esensial untuk merampingkan birokrasi dan mengembalikan kendali pendidikan ke tingkat negara bagian.
"Kami berupaya untuk memperkecil birokrasi federal, menghemat uang pembayar pajak, dan memberdayakan negara bagian yang paling memahami kebutuhan lokal mereka untuk mengelola pendidikan di negara ini," tegas McMahon di hadapan subkomite pendidikan Komite Anggaran DPR.
Proposal anggaran Presiden Trump, yang dipublikasikan awal Mei 2025, mengusulkan pemangkasan dana untuk Departemen Pendidikan sebesar 15,3%, atau sekitar Rp 196 triliun. Rencana ini juga mencakup penghapusan dua program federal yang bertujuan meningkatkan akses ke perguruan tinggi bagi siswa kurang mampu, yaitu TRIO dan Gear Up, serta mengalihkan tanggung jawab program Kerja-Belajar Federal ke negara bagian. Selain itu, pendanaan untuk Hibah Peluang Pendidikan Tambahan, yang menyediakan bantuan berbasis kebutuhan bagi mahasiswa sarjana, juga akan dihilangkan.
Partai Republik, sebagai pendukung utama Trump, umumnya memberikan dukungan terhadap rencana pemangkasan anggaran ini. Namun, Partai Demokrat dengan keras mengecam usulan tersebut, dengan menyatakan bahwa pemotongan ini akan merusak kemajuan siswa dan membatasi akses ke pendidikan tinggi.
"Visi Anda untuk para siswa yang ingin mengakses dan membayar biaya kuliah sangat suram. Beberapa keluarga tidak memerlukan bantuan keuangan untuk kuliah, tetapi hal itu tidak berlaku untuk yang lainnya," ujar anggota DPR AS dari Partai Demokrat, Rosa DeLauro, dengan nada kecewa.
Demokrat juga menegaskan bahwa mereka tidak akan mendukung upaya pemangkasan anggaran ini. "Anda tidak akan mendapatkan kemitraan Kongres dalam upaya Anda untuk menghancurkan Departemen Pendidikan. Tidak di bawah pengawasan kami!" tegas DeLauro.
DeLauro juga mengkritik McMahon atas pemotongan anggaran yang telah dilakukan sebelumnya di Departemen Pendidikan, yang mengakibatkan pemberhentian sekitar separuh staf dan pembatalan hibah senilai ratusan juta dolar. "Dengan secara sembrono melumpuhkan departemen yang Anda pimpin, Anda merampas kewenangan Kongres dan melanggar kekuasaan Kongres dalam mengelola keuangan," tuduhnya.
Demokrat juga menentang usulan anggaran yang mengalihkan tanggung jawab program pendanaan ke negara bagian.
Selain Federal Work-Study, proposal anggaran tahun 2026 juga akan memangkas pendanaan untuk program pendidikan tinggi lainnya, termasuk Program Penguatan Institusi, yang memberikan hibah untuk membantu perguruan tinggi menjadi lebih stabil secara finansial, meningkatkan kualitas akademis, dan meningkatkan kemampuan mereka untuk melayani mahasiswa berpenghasilan rendah.
Program yang Terdampak Pemangkasan Anggaran:
- TRIO
- Gear Up
- Federal Work-Study
- Hibah Peluang Pendidikan Tambahan
- Program Penguatan Institusi