Guru SMP di Depok Diduga Lakukan Tindak Asusila Terhadap Tujuh Siswinya
Tujuh siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, menjadi korban dugaan tindak asusila yang dilakukan oleh seorang guru. Kasus ini mencuat setelah seorang pelatih ekstrakurikuler, Sarah, yang juga menjadi saksi mata, mengungkap dugaan pelecehan tersebut.
Menurut Sarah, dugaan pelecehan yang dialami para siswi meliputi tindakan verbal dan fisik. Peristiwa ini diduga terjadi dalam rentang waktu yang berbeda, mulai dari tahun 2019 hingga tahun 2024 dan 2025. Para korban, yang berasal dari kelas 7 dan 8, bahkan ada yang sudah lulus, mengaku telah dilecehkan secara verbal melalui percakapan yang tidak pantas. Mereka kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak sekolah, didampingi oleh orang tua masing-masing.
Sarah mengungkapkan bahwa pihak sekolah berupaya menyelesaikan kasus ini secara internal, namun korban merasa tidak mendapatkan keadilan yang semestinya. Selain pelecehan verbal, para siswi juga diduga mengalami pelecehan fisik. Modus yang dilakukan oknum guru tersebut bervariasi, mulai dari meremas bagian tubuh sensitif korban hingga berpura-pura membantu merapikan dasi dengan tujuan menyentuh bagian dada.
Kasus ini kemudian menjadi viral di media sosial setelah Sarah membagikan informasi mengenai dugaan tindak asusila yang dialami para siswi. Unggahan Sarah memicu reaksi keras dari warganet yang menuntut agar kasus ini diusut tuntas dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Pihak berwenang diharapkan segera turun tangan untuk melakukan investigasi mendalam dan memastikan perlindungan bagi para korban.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait dugaan kasus ini:
- Jumlah Korban: Tujuh siswi SMP menjadi korban dugaan tindak asusila.
- Pelaku: Diduga dilakukan oleh seorang oknum guru SMP.
- Jenis Pelecehan: Meliputi pelecehan verbal dan fisik.
- Rentang Waktu: Terjadi dalam kurun waktu antara 2019 hingga 2025.
- Upaya Penyelesaian: Sekolah diduga berupaya menyelesaikan secara internal.
- Viral di Media Sosial: Kasus ini menjadi viral setelah diungkap oleh saksi mata.
- Tuntutan Publik: Warganet menuntut agar kasus ini diusut tuntas.