Indonesia Alihkan Investasi Baterai Kendaraan Listrik dari LG ke Huayou Akibat Penundaan

Pemerintah Indonesia secara resmi mengalihkan investasi di sektor baterai kendaraan listrik (EV) dari perusahaan asal Korea Selatan, LG, ke perusahaan asal China, Huayou. Keputusan ini diungkapkan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi, Bahlil Lahadalia, yang menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil karena proyek investasi bersama LG dinilai terlalu lambat dalam realisasinya.

Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa keputusan pembatalan kerjasama dengan LG diambil saat dirinya menjabat sebagai ketua satuan tugas investasi. Ia menepis anggapan bahwa LG yang menarik diri dari proyek ini. Menurutnya, pemerintah Indonesia yang mengambil inisiatif untuk mengakhiri kerjasama tersebut.

"Informasi yang menyatakan seolah-olah LG keluar, saya ingin mengatakan bahwa itu tidak benar," tegas Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Setelah keputusan pembatalan kerjasama dengan LG, pemerintah bergerak cepat mencari pengganti. Melalui serangkaian rapat yang melibatkan Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan P Roeslani, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, akhirnya diputuskan untuk menggandeng Huayou, perusahaan asal China, sebagai mitra investasi baru.

Investasi dengan Huayou akan mencakup seluruh ekosistem baterai kendaraan listrik, dari hulu hingga hilir. Nilai investasi yang dialihkan dari LG ke Huayou diperkirakan mencapai 8 miliar dollar Amerika Serikat (USD).

"Sekarang kurang lebih sekitar USD 8 M, mulai sebagian dari hulu ke hilir sampai baterai shell 20 giga, itu alhamdulillah sudah diputuskan oleh Bapak Presiden dan atas arahan Bapak Presiden sekarang sudah dilakukan konsorsium Huayou," jelas Bahlil. Ia juga menambahkan bahwa proyek ini sudah siap untuk memasuki tahap groundbreaking.

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan P Roeslani, sebelumnya juga telah mengkonfirmasi bahwa pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk tidak melanjutkan investasi dari konsorsium yang dipimpin oleh LG. Keputusan ini didasarkan pada surat resmi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tertanggal 31 Januari 2025.

Rosan menegaskan bahwa inisiatif penghentian investasi berasal dari pihak Indonesia, bukan dari LG. "Dikatakan bahwa dari sana (LG) memutus, sebetulnya, untuk lebih tepatnya sebetulnya dari kami yang memutus (investasi LG berhenti). Itu berdasarkan surat tanggal 31 Januari 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian ESDM," ujarnya.

Dengan beralihnya investasi ke Huayou, pemerintah Indonesia berharap proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik dapat berjalan lebih cepat dan efisien, serta memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan industri kendaraan listrik di tanah air.

Daftar Poin Penting:

  • Indonesia membatalkan investasi baterai EV dengan LG.
  • Alasan pembatalan karena investasi dianggap berjalan terlalu lama.
  • Huayou dari China menggantikan LG sebagai mitra investasi.
  • Nilai investasi yang dialihkan sekitar 8 miliar USD.
  • Investasi mencakup hulu hingga hilir ekosistem baterai EV.