Israel Putus Aliran Listrik Gaza; Hamas Kecam sebagai Taktik Pemerasan
Israel Putus Aliran Listrik Gaza; Hamas Kecam sebagai Taktik Pemerasan
Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, melontarkan kecaman keras terhadap langkah Israel yang memutuskan aliran listrik ke Jalur Gaza. Tindakan tersebut dinilai sebagai upaya pemerasan yang tidak berperikemanusiaan di tengah situasi kemanusiaan yang sudah kritis di wilayah tersebut. Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Senin (10/3/2025), Hamas menegaskan bahwa pemutusan aliran listrik merupakan pelanggaran berat terhadap hak-hak asasi manusia warga Gaza dan merupakan bentuk kejahatan perang.
Izzat al-Rishq, anggota biro politik Hamas, mengecam keras langkah Israel tersebut. Ia menyebut pemutusan aliran listrik sebagai tindakan pengecut yang menyasar warga sipil yang tak berdaya. “Keputusan pendudukan untuk memutus aliran listrik ke Gaza adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan menunjukkan kebiadaban tingkat tinggi,” ujar al-Rishq dalam pernyataannya, seperti dikutip oleh kantor berita AFP. “Setelah sebelumnya menyebabkan kekurangan makanan, obat-obatan, dan air bersih, tindakan ini semakin memperparah penderitaan rakyat Gaza,” tambahnya.
Al-Rishq menekankan bahwa upaya Israel untuk menekan perlawanan Palestina dengan cara-cara yang tidak manusiawi seperti ini hanya akan memperkuat tekad rakyat Gaza untuk memperjuangkan kemerdekaan dan pembebasan mereka. Ia menegaskan bahwa Hamas akan terus berjuang melawan pendudukan Israel dan akan memberikan respon yang setimpal terhadap setiap bentuk agresi dan kejahatan perang yang dilakukan oleh pihak Israel.
Pemutusan aliran listrik ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Israel dan Palestina. Kondisi kemanusiaan di Gaza sudah memprihatinkan sebelum pemutusan aliran listrik dilakukan, dengan pasokan air, makanan, dan obat-obatan yang terbatas. Tindakan Israel ini dikhawatirkan akan memicu krisis kemanusiaan yang lebih besar dan berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan warga sipil Gaza, terutama anak-anak, perempuan, dan lansia.
Hamas telah menyerukan kepada komunitas internasional untuk memberikan tekanan kepada Israel agar menghentikan tindakannya dan menjamin akses terhadap kebutuhan dasar bagi warga Gaza. Mereka juga mendesak lembaga-lembaga kemanusiaan internasional untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang menderita akibat konflik dan blokade yang berkepanjangan.
Situasi di Gaza: Pemutusan aliran listrik telah menimbulkan berbagai dampak negatif, diantaranya:
- Gangguan layanan kesehatan, termasuk rumah sakit dan fasilitas medis lainnya.
- Kekurangan air bersih, yang berpotensi menyebabkan penyakit.
- Gangguan aktivitas ekonomi dan kehidupan sehari-hari warga.
- Peningkatan penderitaan warga sipil, khususnya anak-anak, perempuan, dan lansia.
Situasi ini menuntut tindakan segera dari komunitas internasional untuk mencegah terjadinya bencana kemanusiaan yang lebih besar di Gaza dan meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukannya.