Santri Semarang Raih Keuntungan Jutaan Rupiah dari Budidaya Lele, Program Kewirausahaan Baznas Berbuah Manis
Santri Semarang Sukses Budidaya Lele, Raup Keuntungan Jutaan Rupiah
Program pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren kembali menorehkan prestasi. Kelompok tani Pinggir Kali Farm, yang beranggotakan 20 santri Pondok Pesantren Al Ihsan, Desa Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, berhasil membukukan keuntungan jutaan rupiah dari budidaya ikan lele. Panen perdana mereka yang dilakukan pada bulan Ramadhan 1446 H (10 Maret 2025) menghasilkan 900 kilogram lele berbagai ukuran, yang kemudian terjual seharga Rp 16 juta. Keberhasilan ini merupakan buah dari pelatihan dan pendampingan yang diberikan, mengubah para santri yang awalnya merupakan peternak pemula menjadi wirausahawan muda yang sukses.
Saiq Ahmad, Ketua Kelompok Tani Pinggir Kali Farm, memaparkan bahwa usaha mereka diawali dengan pengembangan 16.000 bibit lele di empat kolam bundar. Setelah masa budidaya selama tiga bulan, mereka berhasil memanen lele dengan ukuran bervariasi. Keberhasilan ini tidak hanya berhenti pada tahap budidaya. Kelompok tani ini juga telah berhasil mengembangkan produk olahan lele siap masak yang dikemas dalam plastik kedap udara, menghasilkan sekitar satu kuintal produk setiap bulan dengan daya tahan hingga lima bulan. Inovasi ini menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan nilai jual dan memperluas pasar produk mereka.
Peran Baznas Kabupaten Semarang dalam Mendukung Kewirausahaan Santri
Ketua Baznas Kabupaten Semarang, Khadziq Faisol, memberikan apresiasi atas keberhasilan program kewirausahaan ini. Ia menjelaskan bahwa program tersebut dirancang untuk menciptakan kemandirian ekonomi bagi para santri, merubah status mereka dari mustahik (penerima zakat) menjadi muzakki (pembayar zakat). Baznas Kabupaten Semarang, berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan usaha para santri, tidak hanya pada budidaya lele, tetapi juga pada sektor lain seperti peternakan kelinci dan usaha angkringan.
Lebih lanjut, Faisol menjelaskan rencana Baznas untuk memberikan bantuan yang lebih terintegrasi. Bantuan tersebut tidak hanya mencakup modal usaha, tetapi juga mencakup aspek pasca produksi seperti pengemasan dan pemasaran. Baznas berencana untuk melakukan kajian mendalam terhadap potensi pengembangan produk olahan lele Pinggir Kali Farm, termasuk kemungkinan perluasan pemasaran melalui kanal online. Hal ini untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan skala usaha para santri.
Model Pemberdayaan Ekonomi Santri yang Berkelanjutan
Program pemberdayaan ekonomi santri yang dijalankan Baznas Kabupaten Semarang ini menekankan pada pendekatan holistik. Selain pelatihan dan pemberian modal, diberikan juga pendampingan intensif untuk memastikan kelayakan usaha dan keberlanjutannya. Proses ini diawali dengan diskusi untuk menentukan jenis usaha yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan santri, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan dan pemberian bantuan modal usaha. Model pemberdayaan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi program-program serupa di daerah lain, menciptakan kemandirian ekonomi bagi generasi muda, khususnya para santri, dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Program ini tidak hanya terbatas pada budidaya lele, Baznas Kabupaten Semarang terbuka untuk mendukung berbagai jenis usaha produktif lainnya, seperti pertanian, perkebunan, konveksi, dan pemasaran online, dengan penyesuaian bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing usaha. Ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung pengembangan kewirausahaan di kalangan santri, dan menciptakan generasi muda yang mandiri dan berdaya saing.