Dehidrasi Saat Puasa: Ancaman Serius Bagi Kesehatan Ginjal

Dehidrasi Saat Puasa: Ancaman Serius Bagi Kesehatan Ginjal

Puasa Ramadan, ibadah yang penuh berkah, menyimpan potensi risiko kesehatan jika tidak diimbangi dengan manajemen asupan cairan yang tepat. Kurangnya asupan cairan, atau dehidrasi, selama periode puasa yang panjang, dapat menimbulkan dampak signifikan, terutama pada organ vital seperti ginjal. Hal ini ditegaskan oleh dr. Akbari Wahyudi Kusumah, SpU, spesialis urologi dari Mayapada Hospital. Beliau menekankan pentingnya perhatian khusus terhadap hidrasi tubuh, khususnya selama bulan Ramadan.

Menurut dr. Akbari, tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Kekurangan asupan cairan tidak hanya berdampak pada ginjal, tetapi juga dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, termasuk otak. Dehidrasi yang berkepanjangan dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengantisipasi potensi risiko ini agar ibadah puasa dapat dijalankan dengan sehat dan optimal.

"Risiko dehidrasi menjadi perhatian utama selama berpuasa," ujar dr. Akbari dalam wawancara dengan detikcom, Kamis (7/3/2025). "Kita perlu memastikan asupan cairan yang cukup, terutama saat sahur dan berbuka. Prioritaskan konsumsi air putih dalam jumlah yang memadai." Beliau menambahkan bahwa durasi puasa juga berperan penting dalam tingkat risiko dehidrasi. Puasa di daerah dengan durasi siang yang panjang, seperti di beberapa negara Eropa, meningkatkan risiko dehidrasi secara signifikan karena waktu berpuasa yang lebih lama.

Untuk mencegah dehidrasi, dr. Akbari merekomendasikan konsumsi minimal 1,5 hingga 2 liter air per hari. Jumlah ini bisa dipenuhi dengan strategi konsumsi yang terdistribusi merata antara sahur dan berbuka puasa. "Sebaiknya konsumsi air dibagi secara bertahap," jelasnya. "Jangan menunggu sampai haus untuk minum. Usahakan minum air secara teratur, misalnya tiga hingga lima gelas saat sahur dan tiga hingga lima gelas saat berbuka." Mengonsumsi air secara bertahap membantu tubuh menyerap cairan secara efektif dan mencegah dehidrasi.

Kesimpulannya, menjaga asupan cairan yang cukup selama bulan Ramadan sangat krusial untuk mencegah dehidrasi dan menjaga kesehatan ginjal serta organ tubuh lainnya. Konsultasi dengan tenaga kesehatan dapat memberikan panduan yang lebih personal dan memastikan ibadah puasa tetap aman dan menyehatkan.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Asupan Cairan: Minimal 1,5 - 2 liter air per hari.
  • Waktu Konsumsi: Terdistribusi merata antara sahur dan berbuka.
  • Durasi Puasa: Durasi puasa yang panjang meningkatkan risiko dehidrasi.
  • Tanda Dehidrasi: Perhatikan gejala seperti haus, pusing, dan urin berwarna gelap. Segera konsultasi ke dokter jika mengalami gejala tersebut.
  • Konsultasi Medis: Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu.