Pertamina Klarifikasi Kendala Pasokan BBM di Balikpapan: Upaya Jaga Kualitas
Pertamina memberikan penjelasan terkait gangguan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu. Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut merupakan bagian dari upaya pengawasan ketat yang dilakukan perusahaan untuk memastikan kualitas BBM yang sampai ke tangan konsumen sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Wiko menjelaskan bahwa Pertamina menemukan adanya ketidaksesuaian spesifikasi pada BBM yang akan dipasarkan di Balikpapan. Sebagai konsekuensinya, distribusi BBM tersebut ditunda untuk mencegah penyebaran produk yang tidak memenuhi standar kualitas.
"Apa yang terjadi di Balikpapan adalah bagian dari sistem pengawasan kami untuk memastikan kualitas BBM sesuai standar. Saat itu, kami menemukan bahwa spesifikasi BBM yang akan dipasarkan belum memenuhi syarat, sehingga tidak kami distribusikan," ujar Wiko.
Untuk mengatasi kendala pasokan yang timbul akibat penundaan distribusi, Pertamina mengambil langkah cepat dengan mendatangkan pasokan tambahan dari Samarinda dan Banjarmasin. Selain itu, perusahaan juga mengoptimalkan produksi di kilang Balikpapan untuk memenuhi kebutuhan BBM di wilayah tersebut.
Wiko menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pelanggan akibat gangguan pasokan BBM. Ia menegaskan bahwa tindakan penundaan distribusi tersebut merupakan komitmen Pertamina untuk menjaga kualitas produk dan melindungi konsumen. Pertamina juga akan mengevaluasi dan meningkatkan sistem pengelolaan stok minimum agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Sebelumnya, dilaporkan terjadi kelangkaan Pertamax dan Pertamax Turbo di Kota Balikpapan sejak Minggu (18/5). Kondisi ini menyebabkan antrian panjang di sejumlah SPBU dan keluhan dari masyarakat, terutama pengguna kendaraan pribadi yang mengandalkan BBM jenis tersebut.
Salah seorang konsumen Pertamax, Syahrul Ramadhan, mengaku kesulitan mendapatkan bahan bakar tersebut di beberapa SPBU yang ia datangi. "Saya sudah mencoba beberapa SPBU, tapi Pertamax tidak tersedia," ungkapnya saat mengantri di SPBU MT Haryono.
Di SPBU MT Haryono, terlihat antrian kendaraan yang mengular hingga jembatan perusahaan air minum, dengan jarak mencapai sekitar satu kilometer. Personel kepolisian juga tampak mengatur lalu lintas di depan SPBU. Informasi yang tertera pada pengumuman di SPBU tersebut menyatakan bahwa Pertamax dan Pertamax Turbo sedang menunggu pengiriman.