Kebangkitan Kuipers di Persib Bandung: Dari Terpinggirkan Era Milla Hingga Jadi Pilar Juara di Bawah Hodak

Karier Nick Kuipers di Persib Bandung mengalami pasang surut yang dramatis. Bek asal Belanda ini nyaris angkat kaki dari Bandung pada musim 2023-2024, saat Luis Milla menjabat sebagai pelatih kepala. Kedatangan Alberto Rodriguez, bek asal Spanyol, membuat posisi Kuipers terancam. Ia bahkan sempat tersisih dari sesi latihan tim dan pemotretan resmi.

Masa-masa sulit itu seolah menjadi titik balik bagi Kuipers. Andai ia menyerah dan memilih hengkang seperti Ricky Kambuaya, mungkin saja lemari trofinya di Persib tidak akan bertambah. Namun, takdir berkata lain. Kedatangan Bojan Hodak, pelatih asal Kroasia, membawa angin segar bagi Kuipers.

Hodak, yang menggantikan Milla setelah hasil buruk di awal musim, melihat potensi Kuipers dan kembali menjadikannya pilar penting di lini belakang Maung Bandung. Kepercayaan itu dibayar tuntas oleh Kuipers dengan penampilan solid yang membantu Persib meraih gelar juara Liga 1 2023-2024. Ia juga kembali dipercaya oleh Hodak di Liga 1 2024-2025.

Kuipers mengakui adanya perbedaan signifikan dalam pendekatan taktik antara Milla dan Hodak. Ia merasa lebih nyaman dengan formasi empat bek yang diterapkan Hodak. Formasi ini memberikan kepercayaan diri lebih bagi para pemain dan membuat tim bermain lebih solid.

"Bagi saya formasi ini adalah perubahan besar dalam tim, saya tahu pemain makin percaya diri dengan formasi ini," ujar Kuipers dalam sebuah wawancara.

Kuipers menambahkan bahwa di bawah kepemimpinan Hodak, tim kembali ke dasar dan bermain lebih sederhana, namun efektif. Hal ini berbeda dengan era Milla, di mana tim merasa kesulitan dan terbebani dengan taktik yang rumit.

"Tapi dengan coach Bojan kami seperti kembali ke dasar dan saya pikir itu yang kami butuhkan dalam tim. Saya tahu ini adalah hal sederhana tapi kami lupakan, dan kami berpikir terlalu berlebihan dengan formasi sebelumnya," jelasnya.

Kebangkitan Kuipers di Persib menjadi bukti bahwa kepercayaan dan kesempatan yang tepat dapat membangkitkan potensi seorang pemain. Ia membuktikan diri sebagai salah satu pemain kunci dalam skuat Maung Bandung dan membantu tim meraih prestasi gemilang di bawah arahan Bojan Hodak.

Di era kepelatihan Bojan Hodak Kuipers dipercaya dalam 56 pertandingan Liga 1 dengan satu laga tersisa kontra Persis Solo Sabtu (24/5/2025) dan enam pertandingan AFC Champions League Two (ACL 2) 2024-2025.

Berikut adalah poin-poin penting dari kisah Nick Kuipers di Persib Bandung:

  • Masa Sulit di Era Luis Milla: Kuipers sempat tersisih dari tim utama dan terancam hengkang.
  • Kebangkitan di Bawah Bojan Hodak: Hodak kembali memberikan kepercayaan dan menjadikan Kuipers pilar penting.
  • Perbedaan Taktik Milla dan Hodak: Kuipers merasa lebih nyaman dengan formasi empat bek Hodak.
  • Kontribusi pada Gelar Juara: Kuipers berperan penting dalam kesuksesan Persib meraih gelar Liga 1 2023-2024.
  • Back-to-back: Kuipers kembali menyabet gelar back-to-back.

Kisah Kuipers menjadi inspirasi bahwa kerja keras, ketekunan, dan kepercayaan pada diri sendiri dapat membawa seorang pemain melewati masa-masa sulit dan meraih kesuksesan.