Antisipasi Banjir Demak: Mendesak Normalisasi dan Perkuatan Tanggul Sungai Tuntang
Kabupaten Demak kembali menjadi sorotan akibat banjir yang melanda. Merespon situasi ini, berbagai pihak menyerukan tindakan konkret untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah secara khusus menyoroti perlunya perhatian serius dari pemerintah pusat terkait penanganan Sungai Tuntang. Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Nur Sa'adah, menyampaikan permintaan mendesak kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, untuk memprioritaskan alokasi anggaran bagi normalisasi dan penguatan tanggul Sungai Tuntang. Langkah ini dinilai krusial untuk mengatasi akar permasalahan banjir yang kerap melanda wilayah Demak.
"Saya mohon pemerintah pusat, baik kepada rekan-rekan banggar yang ada di DPR RI maupun Kementerian Keuangan, untuk melihat secara serius bahwa kebutuhan normalisasi sungai dan penguatan tanggul di Demak ini bisa ditangani dengan baik," Ujar Ida, sapaan akrabnya.
Sungai Tuntang merupakan salah satu sungai utama yang melintasi Kabupaten Demak. Kondisi sungai yang memprihatinkan, seperti pendangkalan dan kerusakan tanggul, menjadi faktor utama penyebab banjir. Normalisasi sungai bertujuan untuk mengembalikan kapasitas sungai seperti semula, sehingga mampu menampung debit air yang tinggi saat musim hujan. Sementara itu, penguatan tanggul diperlukan untuk mencegah jebolnya tanggul yang dapat menyebabkan banjir bandang.
Saat meninjau lokasi penambalan tanggul yang jebol di Desa Kembangan, Kecamatan Bonang, Kamis (22/5/2025), Ida menyampaikan apresiasi atas upaya perbaikan yang telah dilakukan. Ia juga mengajak masyarakat untuk bersabar dan mendukung proses penanganan banjir yang sedang berjalan. Ida menyadari bahwa banjir telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat, dan berharap penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.
"Harapan kita agar penanganan ini bisa lebih cepat, sehingga masyarakat tidak khawatir. Banjir itu merugikan dan menyengsarakan masyarakat, oleh karena itu, saya berharap masyarakat sabar mendukung penanganan ini," tambahnya.
Sebelumnya, tanggul Sungai Tuntang dilaporkan jebol di dua titik, yaitu di wilayah Desa Kembangan dan Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang, pada Minggu (18/5/2025). Kejadian ini menyebabkan air sungai meluap dan merendam permukiman warga.
Ida menekankan pentingnya normalisasi Sungai Tuntang secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir. Ia berharap normalisasi sungai sepanjang 140 kilometer tersebut dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir di Demak.
"Ini harus ada tahapan-tahapan agar ke depan masyarakat Kabupaten Demak, khususnya di Bonang dan sekitarnya, tidak mengalami lagi banjir akibat jebolnya tanggul," harapnya.
Dengan adanya perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah pusat, diharapkan masalah banjir di Demak dapat segera teratasi. Normalisasi dan penguatan tanggul Sungai Tuntang menjadi kunci utama untuk mewujudkan Demak yang bebas dari banjir.