Ancaman Global Meningkat: Jam Kiamat Bergerak Lebih Dekat ke Tengah Malam

Ilmuwan dari Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) kembali menyesuaikan Doomsday Clock atau Jam Kiamat, sebuah indikator simbolis yang merepresentasikan kerentanan dunia terhadap bencana global. Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, jam tersebut dimajukan satu detik, kini berada pada posisi 89 detik menjelang tengah malam. Keputusan ini mencerminkan kekhawatiran mendalam terkait meningkatnya risiko eksistensial yang dihadapi umat manusia.

Daniel Holz, ketua dewan sains dan keamanan BAS, menjelaskan bahwa penyesuaian ini didorong oleh kurangnya kemajuan global dalam mengatasi ancaman-ancaman krusial. Ia menekankan bahwa pergerakan jam mendekati tengah malam merupakan sinyal peringatan yang jelas, mengindikasikan bahaya ekstrem. Setiap penundaan dalam mengambil tindakan untuk membalikkan arah jam berpotensi meningkatkan risiko terjadinya bencana global yang dahsyat.

Beberapa faktor utama yang menjadi pertimbangan para ilmuwan dalam menggerakkan Jam Kiamat meliputi:

  • Eskalasi Risiko Nuklir: Perang yang sedang berlangsung di Ukraina, beserta potensi peningkatan eskalasi nuklir, menjadi perhatian utama. Konflik aktif yang melibatkan kekuatan nuklir meningkatkan risiko yang sudah mengkhawatirkan.
  • Perubahan Iklim: Upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dinilai belum memadai. Banyak pemerintah gagal menerapkan inisiatif pendanaan dan kebijakan yang diperlukan untuk menghentikan pemanasan global. Tahun 2024 tercatat sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah.
  • Ancaman Biologis: Risiko terkait ancaman biologis terus menjadi perhatian, menambah kompleksitas tantangan global.
  • Kemajuan Teknologi Disruptif: Perkembangan pesat dalam teknologi disruptif seperti kecerdasan buatan, bioteknologi, dan eksplorasi ruang angkasa, dinilai melampaui kemampuan untuk memahami dan mengatur konsekuensinya.
  • Disinformasi dan Teori Konspirasi: Penyebaran misinformasi, disinformasi, dan teori konspirasi memperburuk semua ancaman yang ada. Hal ini merusak ekosistem komunikasi dan mengaburkan batas antara kebenaran dan kepalsuan.

Jam Kiamat, yang pertama kali diciptakan pada tahun 1947 oleh ilmuwan yang terlibat dalam Proyek Manhattan, berfungsi sebagai peringatan simbolis tentang potensi kehancuran dunia akibat teknologi berbahaya. Semakin dekat jam ke tengah malam, semakin besar risiko bencana global yang dihadapi umat manusia. Penyesuaian terbaru ini menjadi pengingat yang mendesak akan perlunya tindakan kolektif untuk mengatasi tantangan-tantangan eksistensial yang mengancam masa depan peradaban.