Antisipasi Cuaca Ekstrem, DPRD DKI Minta Pemprov Perkuat Kesiapsiagaan di Titik Rawan Banjir
Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa wilayah DKI Jakarta berpotensi mengalami cuaca ekstrem hingga tanggal 26 Mei. Menanggapi hal ini, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ali Lubis, mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi di lapangan, terutama di titik-titik rawan banjir.
Lubis menekankan pentingnya persiapan matang untuk menghadapi kemungkinan terburuk. “Saya meminta Pemprov Jakarta, khususnya Dinas Sumber Daya Air, para camat, lurah, serta pengurus RW dan RT, untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan berdasarkan informasi dari BMKG. Segala persiapan harus dilakukan, termasuk menyiagakan petugas lapangan, mobil pompa, dan peralatan lainnya di lokasi-lokasi yang rentan terhadap banjir di Jakarta,” ujarnya kepada wartawan.
Legislator tersebut secara khusus menyoroti wilayah-wilayah yang sering menjadi langganan banjir saat hujan lebat. Ia meminta agar tempat-tempat evakuasi dipastikan siap jika terjadi banjir besar. Selain itu, Lubis juga mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk proaktif berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini. Sosialisasi kepada masyarakat juga dianggap krusial agar warga mengetahui langkah-langkah awal yang harus diambil saat banjir, seperti mengamankan barang berharga dan dokumen penting.
“Pemprov Jakarta harus lebih proaktif dan cepat dalam menghadapi potensi bencana ini, termasuk meningkatkan koordinasi dan memberikan sosialisasi yang memadai kepada masyarakat mengenai langkah-langkah awal menghadapi banjir, seperti mengamankan harta benda dan surat-surat penting,” tegasnya.
Lebih lanjut, Lubis menekankan pentingnya memaksimalkan kapasitas pompa air untuk mencegah genangan air di titik-titik rawan banjir. Ia juga meminta agar tembok-tembok kali diperiksa secara seksama untuk mencegah potensi jebol.
"Pemerintah Provinsi perlu mengoptimalkan fungsi pompa air dan memastikan kelancaran operasionalnya. Hal ini sangat penting untuk mencegah genangan air di daerah-daerah yang rentan banjir," kata Ali.
"Mengenai dinding-dinding sungai yang berpotensi runtuh, inspeksi mendadak harus dilakukan untuk memeriksa perbaikan atau penanganan awal untuk mencegah keruntuhan," pungkasnya.
Kesiapsiagaan BPBD DKI Jakarta
Menyikapi potensi cuaca ekstrem ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi petugas. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyatakan bahwa prakiraan cuaca ini didasarkan pada data dari BMKG. Dalam prospek cuaca mingguan periode 20-26 Mei 2025, wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Insiden Tembok Jebol dan Banjir di Pasar Minggu
Sebagai catatan, hujan deras yang melanda Jakarta baru-baru ini menyebabkan tembok jebol dan banjir di Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Insiden tersebut bahkan nyaris menyeret sepeda motor akibat banjir yang datang tiba-tiba. Peristiwa tembok jebol tersebut terjadi pada hari Rabu (21/5) siang di Jalan Raya AUP Rawa Minyak, Gudang SDA RT 06 RW 10, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Selain itu, genangan air juga sempat terjadi di Jalan Penjernihan I Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.