WNI Raih Peluang Emas: Enam Awak Bus Indonesia Siap Mengaspal di Negeri Sakura Melalui Skema SSW

Enam warga negara Indonesia (WNI) berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan lolos seleksi ketat sebagai pengemudi bus di Jepang melalui program Specified Skilled Worker (SSW) atau Tokutei Ginou Jidousha Kougyou. Kabar membanggakan ini menjadi angin segar bagi tenaga kerja Indonesia yang ingin mengembangkan karir di sektor transportasi internasional. Menariknya, satu di antara enam kandidat terpilih adalah seorang perempuan tangguh yang akan bergabung dengan perusahaan transportasi ternama di Jepang, Tokyu Bus.

Kepala LPKS Shankara, Prasetyo Aji Purnomo, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. Menurutnya, bidang pengemudi bus merupakan program SSW yang baru pertama kali dibuka, dan Indonesia berhasil mengirimkan enam talenta terbaiknya. Ia menambahkan, kemampuan berbahasa Jepang menjadi kunci utama dalam seleksi ini, mengingat pengemudi bus, terutama yang melayani rute pariwisata, dituntut untuk berinteraksi langsung dengan penumpang dan memberikan informasi yang akurat. Kemampuan komunikasi yang baik menjadi nilai tambah yang sangat dicari.

Program pelatihan pengemudi bus ini pertama kali diluncurkan di LPKS Shankara pada April 2024, dengan kapasitas maksimal 16 siswa per kelas. Para peserta tidak hanya dibekali dengan kemampuan mengemudi yang mumpuni, tetapi juga dilatih secara intensif dalam hal bahasa Jepang. Materi pembelajaran meliputi istilah-istilah teknis terkait mesin bus, rambu lalu lintas, hingga etika berkomunikasi dengan penumpang.

Salah satu peserta yang lolos seleksi, Mahatmi Rismartanti (26), menceritakan pengalamannya mengikuti wawancara dan ujian SSW yang dilakukan langsung oleh CEO Tokyu Bus, Furukawa, di Jakarta Timur. Ia juga menjalani serangkaian tes di sirkuit yang telah ditunjuk oleh LPKS Shankara. Mahatmi dijadwalkan berangkat ke Jepang pada bulan Juni mendatang dan akan mengikuti pelatihan kerja (on the job training) selama satu tahun di Tokyu Bus. Pelatihan ini meliputi sekolah mengemudi, materi pembelajaran di kelas, dan pendampingan langsung saat bus beroperasi.

Prospek kerja sebagai pengemudi bus di Jepang melalui jalur SSW sangat menjanjikan. Selain Tokyu Bus, banyak perusahaan transportasi lain di Jepang yang mulai melirik potensi tenaga kerja dari Indonesia. Gaji yang ditawarkan pun cukup menggiurkan, mencapai sekitar Rp 44 juta per bulan. Selain itu, bidang pekerjaan ini juga menawarkan fleksibilitas usia, tanpa batasan usia yang ketat bagi peserta.

Aji menambahkan, peluang untuk menjadi pengemudi bus di Jepang masih sangat besar dan terbuka lebar bagi WNI yang memenuhi kualifikasi. Dengan kemampuan mengemudi yang baik, penguasaan bahasa Jepang yang memadai, dan etos kerja yang tinggi, tenaga kerja Indonesia memiliki potensi besar untuk sukses di industri transportasi Jepang.