Misteri Pembongkaran Belasan Makam Bayi Gegerkan Warga Bangli
Warga Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali, digegerkan dengan penemuan belasan makam bayi yang dibongkar secara misterius. Peristiwa ini terjadi di area pemakaman khusus bayi yang dikenal dengan sebutan Setra Rare, yang terletak di wilayah Desa Adat Demulih.
Menurut Kepala Desa Demulih, I Nyoman Wijana, pembongkaran ini dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK). Ia menjelaskan bahwa dari penelusuran di lokasi, ditemukan sekitar 14 makam yang terindikasi telah digali. Namun, hanya tiga makam yang terlihat jelas bekas penggaliannya dengan kedalaman sekitar 30 sentimeter. Sementara makam lainnya hanya digali sedikit.
"Yang kelihatan jelas lubang-lubangnya itu tiga titik, sekitar 30 sentimeter. Dan yang lain terindikasi 14 titik, tapi itu cuma digali sedikit-sedikit saja," ujar Wijana.
Lebih lanjut, Wijana memastikan bahwa tidak ada jenazah bayi yang hilang atau diambil dari makam tersebut. Pihak desa telah melakukan upacara pembersihan sesuai dengan tradisi agama Hindu untuk menetralkan energi negatif akibat kejadian ini. Pengamanan di sekitar area pemakaman juga telah ditingkatkan dengan melibatkan pecalang atau petugas keamanan desa adat.
"Secara agama, kami sudah melakukan upacara peleburan atau pembersihan. Dan terkait pengamanan selanjutnya sudah jelas dari pecalang, jaga-jaga agar tidak terjadi hal-hal yang serupa," jelasnya.
Wijana menambahkan bahwa peristiwa pembongkaran makam bayi ini baru pertama kali terjadi di desanya. Lokasi makam bayi tersebut berada di area yang agak tersembunyi di belakang makam orang dewasa, yang terletak di pinggir jalan raya dan jauh dari permukiman warga. Kondisi ini diduga menjadi celah bagi pelaku untuk melakukan aksinya tanpa mudah diketahui.
"Kuburan rare (bayi) ini memang sudah lama, tempatnya agak tersembunyi di belakang, kalau kuburan orang dewasanya di depan di pinggir jalan," ungkapnya.
Kepala desa menduga bahwa pelaku menggunakan alat sederhana untuk menggali makam pada malam hari, mengingat lokasi yang terpencil dan minimnya penerangan. Pihak kepolisian dari Polres Bangli telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki kasus ini. Hasil sementara menunjukkan bahwa tidak ada barang atau jenazah yang hilang.
Kasat Reskrim Polres Bangli, AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif dan pelaku pembongkaran makam bayi tersebut.
"Yang jelas masalah kuburan itu tidak ada kerugian. Di situ kerugian materiil itu tidak ada sama sekali," kata AKP Winangun.
Peristiwa ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Desa Demulih. Mereka berharap agar pelaku segera tertangkap dan motif pembongkaran makam bayi ini dapat terungkap dengan jelas.