Mahasiswi 23 Tahun Alami Stroke: Kisah di Balik Dering Misterius dan PFO

Dering Misterius Berujung Diagnosis Stroke di Usia Muda

Kisah Aubrey Hasley, seorang mahasiswi pascasarjana berusia 23 tahun yang tengah menempuh studi terapi okupasi di Universitas Elmhurst, Illinois, menjadi pengingat bahwa stroke dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia. Pengalaman tak terduga ini bermula dari suara denging aneh yang mengusik pendengarannya di suatu pagi.

"Suaranya mirip mikrofon yang terlalu dekat dengan speaker, sangat keras dan mengganggu," ungkap Hasley, mengenang kejadian yang menjadi awal mula perjuangannya. Awalnya, denging tersebut hanya berlangsung beberapa detik, namun dengan cepat berkembang menjadi sakit kepala yang awalnya dianggap sebagai migrain biasa, mengingat riwayat penyakitnya. Ia memutuskan untuk beristirahat dengan harapan meredakan sakit kepalanya, namun gejala yang dialaminya justru semakin memburuk.

Semula menduga dirinya mengalami vertigo, Hasley yang juga bekerja paruh waktu di rumah sakit, mulai menyadari adanya gejala-gejala yang mengarah pada stroke. Meski demikian, ia enggan terburu-buru memeriksakan diri ke Unit Gawat Darurat (UGD), merasa tidak mungkin mengalami kondisi tersebut di usia yang relatif muda. "Saya tidak menyangka stroke bisa terjadi pada orang seusia saya, dan saya tidak ingin dianggap berlebihan," ujarnya.

Kekhawatiran keluarga mendorongnya untuk segera mencari pertolongan medis. Setelah sang kakak memberikan segelas air yang tumpah karena koordinasi tubuhnya yang terganggu, ibunya segera membawa Hasley ke Endeavor Health Northwest Community Hospital. Setibanya di rumah sakit, kondisinya semakin memprihatinkan. Wajahnya mulai terlihat terkulai, bicaranya menjadi cadel, sisi kanan tubuhnya melemah, dan penglihatannya menjadi ganda.

Serangkaian pemeriksaan dilakukan oleh tim medis. "Mereka meminta saya membaca dan menggerakkan tangan serta kaki, namun saya tidak mampu melakukannya. Saat itulah mereka memastikan bahwa saya mengalami stroke," jelas Hasley. Dokter kemudian menjelaskan berbagai pilihan pengobatan yang tersedia. Diputuskan bahwa tindakan terbaik adalah melakukan trombektomi, prosedur pengangkatan bekuan darah di otak yang dilakukan oleh Dr. Mohammad Anadani, Kepala Layanan Neuroendovaskular untuk Endeavor Health Neurosciences Institute.

Faktor Risiko dan Peningkatan Kasus Stroke di Usia Muda

Dr. Anadani menjelaskan bahwa kasus stroke dan serangan jantung semakin meningkat di kalangan orang muda, bahkan pada mereka yang tidak memiliki faktor risiko tradisional. Dalam kasus Hasley, diduga kuat bahwa kondisi foramen ovale paten (PFO), atau lubang di jantungnya, menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, konsumsi kontrasepsi oral juga turut meningkatkan risiko stroke pada wanita.

"Kontrasepsi oral kemungkinan berkontribusi terhadap stroke yang dialaminya dengan memungkinkan bekuan darah melewati paru-paru dan mengalir ke otak," jelas Dr. Anadani. Kasus Hasley menjadi peringatan penting tentang pentingnya mengenali gejala stroke, tidak peduli usia, dan segera mencari pertolongan medis. Deteksi dini dan penanganan yang cepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan.

Kisah Aubrey Hasley membuka mata kita terhadap fakta bahwa stroke tidak mengenal usia. Gaya hidup modern, faktor genetik, dan penggunaan obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko stroke pada usia muda. Penting untuk meningkatkan kesadaran akan gejala stroke dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala tersebut. Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin besar pula peluang untuk pulih sepenuhnya.

  • Gejala Stroke yang Perlu Diwaspadai:
    • Wajah terkulai atau mati rasa
    • Kelemahan atau mati rasa pada lengan atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh
    • Kesulitan berbicara atau memahami perkataan
    • Penglihatan kabur atau ganda
    • Sakit kepala parah yang datang tiba-tiba
    • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi

Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera hubungi layanan darurat atau pergi ke rumah sakit terdekat. Waktu adalah otak, dan setiap detik sangat berharga dalam penanganan stroke.