Tim SAR Selamatkan 11 Nelayan yang Terdampar Enam Hari di Perairan Maluku Tengah

Sebanyak 11 nelayan asal Maluku Tengah berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan setelah enam hari terombang-ambing di laut. Penemuan para nelayan ini menjadi kabar gembira setelah keluarga dan kerabat mereka diliputi kecemasan.

Tim SAR gabungan menemukan para nelayan di perairan Pulau Tujuh, Maluku Tengah pada Kamis (22/5/2025) sore. Operasi pencarian intensif dilakukan setelah Basarnas Ambon menerima laporan dari Camat Seram Utara Barat mengenai hilangnya para nelayan tersebut.

"Setelah menerima informasi tersebut, tim SAR gabungan segera bergerak cepat untuk melakukan operasi pencarian dan berhasil menemukan para nelayan dalam kondisi selamat," ujar Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muhamad Arafah.

Operasi pencarian melibatkan berbagai pihak, termasuk tim Rescue USS Bula, anggota Polairud Seram Bagian Timur, dan dukungan dari masyarakat setempat. Tim SAR mengerahkan satu unit RIB milik USS Bula dan lima longboat milik masyarakat untuk menyisir area pencarian. Perjalanan dari dermaga Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, menuju lokasi kejadian memakan waktu sekitar lima jam.

Setelah ditemukan, 11 nelayan dievakuasi menuju dermaga Pasanea di Maluku Tengah pada malam hari. Seluruh nelayan yang selamat kemudian diserahkan kepada keluarga mereka. Menurut laporan, para nelayan berangkat dari Desa Pasanea menuju Desa Aduwei dan Waigama, Pulau Misol, Raja Ampat, Papua Barat Daya pada 8 Mei 2025 untuk mencari ikan. Setelah delapan hari mencari ikan, mereka memutuskan untuk kembali ke Maluku Tengah pada 16 Mei 2025.

Namun, di tengah perjalanan pulang, kapal yang mereka gunakan mengalami kerusakan mesin dan terombang-ambing selama enam hari di perairan antara Pulau Seram dan Pulau Misol. Dalam kondisi sulit tersebut, para nelayan sempat menghubungi Raja Pasanea untuk melaporkan kejadian yang mereka alami setelah mendapatkan sinyal di tengah laut. Informasi ini kemudian diteruskan kepada Camat Seram Utara Barat dan diteruskan ke Basarnas Ambon, yang kemudian mengkoordinasikan operasi pencarian.

Rekaman percakapan para nelayan dengan Raja Pasanea sempat beredar di media sosial dan grup WhatsApp, menggambarkan kondisi memprihatinkan yang mereka alami. Dalam percakapan tersebut, para nelayan mengaku telah kehabisan makanan dan air bersih. Mereka juga sempat terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni, namun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan harapan menemukan bantuan. Mereka memohon agar segera diselamatkan.

Selama terombang-ambing di laut, para nelayan berusaha bertahan hidup dengan segala cara. Mereka hanya bisa pasrah dan terus berusaha mendayung mencari daratan dan lokasi yang memiliki sinyal.

Berikut adalah daftar pihak yang terlibat dalam penyelamatan:

  • Tim Rescue USS Bula
  • Anggota Polairud Seram Bagian Timur
  • Masyarakat setempat

Dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak membuahkan hasil dengan ditemukannya seluruh nelayan dalam keadaan selamat.