Sri Mulyani Rombak Jajaran Eselon I Kementerian Keuangan: Rotasi Jabatan dan Pembentukan Badan Baru
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalami perubahan signifikan dalam susunan pejabat tinggi. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, secara resmi melantik sejumlah pejabat eselon I pada hari Jumat, 23 Mei 2025, di Aula Mezzanine Kemenkeu, Jakarta. Perombakan ini mencakup rotasi jabatan strategis dan pembentukan badan baru, menandai langkah penting dalam penataan organisasi Kemenkeu.
Sri Mulyani dalam sambutannya menyampaikan kepercayaan kepada para pejabat yang dilantik untuk mengemban amanah baru dengan sebaik-baiknya. Beliau menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar unit di lingkungan Kemenkeu untuk mencapai tujuan-tujuan strategis negara.
Beberapa nama penting yang dilantik dalam perombakan ini antara lain:
- Bimo Wijayanto, yang menggantikan Suryo Utomo sebagai Direktur Jenderal Pajak.
- Letjen Djaka Budi Utama, yang menduduki posisi Direktur Jenderal Bea dan Cukai, menggantikan Askolani.
- Suryo Utomo, yang kini memimpin Badan Teknologi, Informasi dan Intelijen Keuangan (BTIIK), sebuah badan baru di Kemenkeu.
- Askolani, yang bergeser menjadi Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, menggantikan Luky Alfirman.
- Luky Alfirman, yang kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Anggaran, menggantikan posisi yang sebelumnya diisi sementara oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
- Febrio Nathan Kacaribu, yang dilantik sebagai Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal, sebuah perubahan nomenklatur dari sebelumnya Kepala Badan Kebijakan Fiskal.
- Andin Hadiyanto, yang dipercaya untuk memimpin Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.
Selain nama-nama di atas, beberapa pejabat lain juga mengalami rotasi atau tetap pada posisinya, antara lain:
- Heru Pambudi tetap menjabat sebagai Sekretaris Jenderal.
- Awan Nurmawan Nuh tetap menjabat sebagai Inspektur Jenderal.
- Astera Primanto Bhakti tetap menjabat sebagai Direktur Jenderal Perbendaharaan.
- Rionald Silaban tetap menjabat sebagai Direktur Jenderal Kekayaan Negara.
- Suminto tetap menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.
- Masyita Crystallin tetap menjabat sebagai Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan.
Perombakan ini diharapkan dapat membawa angin segar dan meningkatkan kinerja Kemenkeu dalam mengelola keuangan negara, serta mendukung pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Dengan penempatan pejabat yang tepat di posisi yang tepat, Kemenkeu diharapkan dapat lebih responsif terhadap tantangan-tantangan ekonomi global dan domestik.
Pembentukan Badan Teknologi, Informasi dan Intelijen Keuangan (BTIIK) menjadi salah satu sorotan dalam perombakan ini. Badan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan Kemenkeu dalam memanfaatkan teknologi informasi dan intelijen untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dan pengelolaan keuangan negara. Dengan BTIIK, Kemenkeu diharapkan dapat lebih proaktif dalam mendeteksi dan mencegah praktik-praktik yang merugikan keuangan negara.
Rotasi jabatan ini juga diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi para pejabat untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi mereka. Dengan pengalaman yang beragam, para pejabat Kemenkeu diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi negara.
Pelantikan ini menandai komitmen Kemenkeu untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Sri Mulyani berharap agar para pejabat yang baru dilantik dapat bekerja dengan integritas, profesionalisme, dan dedikasi tinggi untuk mewujudkan visi Kemenkeu sebagai pengelola keuangan negara yang andal dan terpercaya.