Hunian Sementara Korban Tanah Gerak di Brebes Diterjang Banjir, Pemerintah Daerah Gerak Cepat

Hujan deras yang mengguyur wilayah Brebes selatan mengakibatkan banjir di sebagian hunian sementara (huntara) yang baru saja ditempati oleh korban tanah gerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Sebanyak 130 kepala keluarga yang menghuni huntara tersebut terpaksa menghadapi kondisi darurat akibat luapan air yang merendam tempat tinggal mereka.

Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini dan segera menginstruksikan jajarannya untuk mengambil tindakan cepat. Fokus utama adalah penyedotan air, normalisasi saluran drainase, dan memastikan fasilitas umum tetap berfungsi dengan baik. Menurutnya, pembangunan huntara merupakan upaya tanggap darurat untuk menyediakan tempat tinggal layak bagi warga yang sebelumnya berada di tenda pengungsian.

"Kami memahami kegelisahan warga dan hadir bersama mereka. Ini adalah kondisi darurat yang harus kita hadapi bersama. Kami pastikan setiap langkah perbaikan dilakukan secara cepat dan terukur," ujar Paramitha dalam keterangan tertulisnya.

Selain penanganan darurat, Pemerintah Kabupaten Brebes juga berkomitmen untuk mempercepat pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak. Lokasi relokasi sedang dikaji secara teknis dan geologis untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan. Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat dan media untuk bersama-sama membangun optimisme dan semangat gotong royong dalam menghadapi bencana ini.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes, Supriyadi, menjelaskan bahwa banjir tidak merata di seluruh area huntara, melainkan hanya di blok tertentu seperti Babakan dan Krajan. Penyebab utamanya adalah luapan saluran irigasi yang tersumbat sedimentasi akibat curah hujan tinggi. Supriyadi menambahkan bahwa beberapa rumah warga di pemukiman tetap juga mengalami dampak serupa.

Tim gabungan dari BPBD, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), serta relawan telah diterjunkan ke lokasi sejak malam kejadian untuk membersihkan drainase, menyedot genangan air, dan membantu warga terdampak. Air bercampur lumpur sempat memasuki beberapa unit huntara, menyebabkan kepanikan di kalangan penghuni. Sebagian warga bahkan memilih mengungsi sementara waktu.

Kepala Desa Mendala, Muhammad Basori, mengkonfirmasi kondisi tersebut. Ia mengatakan bahwa air masuk ke rumah-rumah huntara akibat selokan yang mampet, namun upaya pembersihan sedang dilakukan, termasuk pembersihan lumpur dari dalam rumah.

Berikut adalah rangkuman tindakan yang telah dilakukan:

  • Penyedotan air dari huntara
  • Normalisasi saluran drainase
  • Pembersihan lumpur dari rumah warga
  • Koordinasi tim gabungan BPBD, DPUTR, dan relawan
  • Evaluasi lokasi relokasi huntap

Fokus saat ini adalah memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi dan mempercepat proses pemulihan agar warga dapat kembali beraktivitas dengan normal.