Erupsi Gunung Ile Lewotolok Kembali Terjadi, Warga Diminta Waspada

Erupsi Gunung Ile Lewotolok: Lontaran Lava Pijar dan Imbauan Kewaspadaan

Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan dengan terjadinya erupsi pada Minggu malam, 2 Maret 2025, pukul 20.17 WITA. Berdasarkan data yang dihimpun dari Pos Pengamat Gunung Ile Lewotolok, erupsi tersebut tercatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 13,5 mm dan berlangsung selama kurang lebih 39 detik. Letusan tersebut diiringi oleh lontaran lava pijar yang cukup signifikan dan gemuruh yang terdengar cukup kuat di sekitar gunung. Kolom abu vulkanik terpantau mencapai ketinggian sekitar 200 meter di atas puncak kawah, atau setinggi 1623 meter di atas permukaan laut. Warna abu teramati putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, yang condong mengarah ke barat.

Petugas Pos Pengamat, Stanislaus Ara Kian, menyampaikan bahwa kondisi ini memerlukan kewaspadaan tinggi bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lereng gunung. Imbauan penting dikeluarkan untuk melindungi diri dari dampak abu vulkanik. Masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker guna meminimalisir dampak kesehatan akibat menghirup abu vulkanik. Selain itu, peringatan serius disampaikan terkait potensi bahaya sekunder dari erupsi ini, terutama potensi guguran atau longsoran lava. Desa-desa yang berada di sekitar aliran lava, seperti Desa Jontona, Amakaka, Todanara, dan Lamatokan, dinyatakan sebagai daerah yang perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi ancaman ini. Bahaya lahar juga menjadi perhatian serius, terutama dengan mempertimbangkan musim hujan yang akan meningkatkan risiko aliran lahar dingin. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan informasi dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Meskipun saat ini status aktivitas Gunung Ile Lewotolok berada pada Level II (Waspada), peningkatan aktivitas vulkanik ini menjadi indikator penting bagi peningkatan kewaspadaan. Masyarakat di sekitar gunung diharapkan tetap tenang namun waspada, dan senantiasa mengikuti perkembangan informasi resmi dari pihak berwenang terkait Gunung Ile Lewotolok. Koordinasi dan kerjasama antara masyarakat, pemerintah daerah, dan lembaga terkait sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak erupsi dan memastikan keselamatan warga.

*Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan masyarakat sekitar Gunung Ile Lewotolok: * Gunakan masker untuk melindungi diri dari abu vulkanik. * Waspadai potensi guguran atau longsoran lava, terutama di Desa Jontona, Amakaka, Todanara, dan Lamatokan. * Waspadai potensi bahaya lahar, khususnya selama musim hujan. * Ikuti arahan dan informasi resmi dari pihak berwenang. * Siapkan rencana evakuasi jika diperlukan.

Pemerintah daerah dan instansi terkait terus melakukan pemantauan dan koordinasi untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi peningkatan aktivitas Gunung Ile Lewotolok. Informasi terkini akan terus diinformasikan kepada publik untuk memberikan pemahaman dan mengurangi dampak yang mungkin terjadi.