Antisipasi Lonjakan Pengunjung, Keamanan Perayaan Satu Abad Aksara di Teluk Wondama Diperketat

Peringatan 1 Abad Teluk Wondama sebagai Negeri Peradaban di Tanah Papua, yang dijadwalkan pada Oktober 2025, menjadi fokus utama Kepolisian Resor (Polres) Teluk Wondama, Papua Barat. Polres berkomitmen penuh untuk mendukung kelancaran dan keamanan acara akbar tersebut.

Kapolres Teluk Wondama, AKBP Bayu Deswanto, menyatakan kesiapan pihaknya dengan mengerahkan 348 personel. Langkah awal yang diambil adalah memperkuat pengamanan di seluruh wilayah hukum Polres, termasuk Polsek, Pospam, dan Polsubsektor. Penempatan personel juga dilakukan di tiga distrik strategis, berkoordinasi dengan Pos Pam terdekat untuk memaksimalkan jangkauan pengamanan.

"Persiapan satu abad ini melibatkan kerja sama erat dengan forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) dalam pembentukan panitia lokal, yang berkoordinasi dengan klasis sebagai panitia utama," jelas AKBP Bayu Deswanto. Koordinasi ini penting untuk memastikan semua aspek persiapan berjalan selaras dan efektif.

Dalam rapat koordinasi bersama forkopimda, Polres memfokuskan perhatian pada pengamanan lokasi-lokasi strategis. Beberapa titik krusial yang menjadi prioritas pengamanan antara lain:

  • Perbatasan Wasior-Nabire
  • Perbatasan Wasior-Manokwari
  • Sosepu
  • Sough Jaya (pintu masuk dari Manokwari Selatan)
  • Kawasan pelabuhan
  • Bandara
  • Titik-titik rawan lainnya

Selain pengamanan wilayah perbatasan dan objek vital, personel kepolisian juga akan aktif menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di seluruh wilayah Teluk Wondama. Fokus utama adalah lokasi-lokasi yang akan digunakan sebagai pusat kegiatan peringatan satu abad, khususnya di Miei yang saat ini tengah menjalani proses renovasi.

Sebagai bagian dari upaya preventif, Polres Teluk Wondama juga menggencarkan pencegahan penyakit masyarakat, terutama peredaran minuman keras (miras). Personel dikerahkan untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat mengenai dampak negatif miras dan pentingnya menjaga ketertiban.

"Kami memberikan imbauan kepada masyarakat terkait dengan peredaran miras. Bagi masyarakat yang menjual, kami harapkan memiliki kesadaran untuk tidak menjual miras secara ilegal," tegas Kapolres.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Wondama memperkirakan bahwa peringatan satu abad Wondama akan menarik perhatian besar, dengan estimasi kehadiran antara 15.000 hingga 20.000 tamu dari berbagai daerah di Papua maupun luar Papua. Peringatan ini menjadi momen penting untuk mengenang masuknya peradaban dan pendidikan modern pertama kali di Papua melalui zending berkebangsaan Jerman, I.S. Kijne.

"Satu abad ini diperingati atau kita orang Papua, mengenang kita mengenal tulis dan baca," ujar Bupati Elisa Auri, menekankan makna historis dan pentingnya peringatan ini bagi masyarakat Papua.

Bupati mengakui bahwa Pemkab menghadapi tantangan dalam menyediakan akomodasi yang memadai bagi puluhan ribu tamu yang diperkirakan akan hadir. Namun, Pemkab bersama pihak gereja berkomitmen untuk berupaya semaksimal mungkin agar seluruh rangkaian peringatan satu abad dapat berjalan dengan sukses dan lancar.

"Waktu yang lalu, saya sudah sampaikan kepada forum Raker Bupati, dan Pak Gubernur sudah setuju kita akan dibantu fasilitas Kapal Putih yang berkapasitas 2.500, dan nanti kita benahi fasilitas serta rumah warga yang ada," pungkas Bupati, menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mengatasi keterbatasan akomodasi.