Tiongkok Bersiap Luncurkan Misi Tianwen-2: Ambisi Menjelajahi dan Mengumpulkan Sampel Asteroid Kamo'oalewa

Tiongkok semakin memperkokoh posisinya dalam eksplorasi antariksa dengan rencana peluncuran misi Tianwen-2. Misi ambisius ini menandai upaya pertama Tiongkok untuk melakukan survei mendalam dan mengumpulkan sampel dari asteroid. Jika berhasil, Tiongkok akan bergabung dengan Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang dalam jajaran negara yang telah berhasil melakukan riset asteroid.

Fokus utama Tianwen-2 adalah asteroid Kamo'oalewa, sebuah objek yang mengorbit Matahari dengan lintasan yang relatif dekat dengan Bumi. Misi ini diperkirakan akan berlangsung hingga satu dekade, dan jika berhasil mengumpulkan sampel dari asteroid dan membawanya kembali ke Bumi, Tianwen-2 akan melanjutkan perjalanannya menuju sabuk asteroid, memperluas cakupan eksplorasi tata surya.

China National Space Administration (CNSA) mengumumkan bahwa peluncuran Tianwen-2 dijadwalkan pada akhir Mei 2025 menggunakan roket pengangkut Long March 3B dari pusat peluncuran satelit Xinchang di Provinsi Sichuan. Meskipun tanggal pasti peluncuran belum diumumkan, persiapan terus dilakukan untuk memastikan kelancaran misi ini.

Tujuan Misi Tianwen-2

Tujuan utama Tianwen-2 adalah asteroid Kamo'oalewa. Keberhasilan misi ini akan menandai pertama kalinya Tiongkok berhasil mengumpulkan sampel dari interplanetary bodies di tata surya. Interplanetary bodies adalah objek kecil alami seperti asteroid, komet, dan meteoroid yang bukan merupakan bagian dari planet, planet kerdil, atau bulan. Objek-objek ini, yang sering ditemukan di dekat Bumi, telah menjadi fokus penelitian badan antariksa dunia seperti NASA, Roscosmos, dan JAXA.

Sebelumnya, pada Juni 2024, Tiongkok berhasil membawa sampel dari Bulan melalui misi Chang'e-6, menunjukkan kemajuan signifikan dalam kemampuan eksplorasi antariksa. Setelah menyelesaikan misinya di Kamo'oalewa, Tianwen-2 akan melanjutkan perjalanannya menuju komet 311P/PANSTARRS, yang terletak di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter. Tujuan di komet ini bukan untuk mengambil sampel, melainkan untuk mengorbit dan menganalisis komposisinya.

Mengenal Kamo'oalewa

Kamo'oalewa adalah asteroid unik dengan diameter diperkirakan antara 40 hingga 100 meter. Asteroid ini sering disebut sebagai "satelit palsu" karena orbitnya mengelilingi Matahari tetapi berada relatif dekat dengan Bumi. Hal ini menyebabkan Kamo'oalewa seolah-olah mengorbit Bumi saat ia mengelilingi Matahari.

Para astronom menduga bahwa Kamo'oalewa mungkin merupakan fragmen yang terlontar dari permukaan Bulan akibat tumbukan dengan objek luar angkasa lainnya. Misi awal Tianwen-2 ke Kamo'oalewa diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua setengah tahun.

Teknik Pengambilan Sampel

Tianwen-2 akan menggunakan dua teknik utama untuk mengumpulkan sampel dari Kamo'oalewa:

  • Touch-and-go: Teknik ini melibatkan penggunaan lengan robotik untuk mengikis permukaan asteroid saat wahana antariksa terbang melintasinya. Metode ini telah berhasil diterapkan dalam misi OSIRIS-Rex dan Hayabusa2.
  • Anchor-and-attach: Teknik ini melibatkan pendaratan wahana antariksa di permukaan asteroid dan menggunakan empat lengan robotik untuk mengebor dan mengambil sampel material.

Setelah pengumpulan sampel, material tersebut akan dibawa kembali ke Bumi sebelum wahana melanjutkan misi ke sabuk asteroid.

Makna Nama Tianwen

Nama "Tianwen" diambil dari karya seorang penyair Tiongkok kuno, Qu Yuan, yang hidup sekitar abad ke-3 SM. Secara harfiah, "Tianwen" berarti "Pertanyaan Surgawi", mencerminkan semangat eksplorasi dan keingintahuan terhadap alam semesta.

Rangkaian misi Tianwen dimulai pada Juli 2020 dengan peluncuran Tianwen-1, yang mengirim penjelajah tanpa awak "Zhurong" ke Mars. Setelah mendarat di Mars pada Mei 2021, Zhurong sempat mengalami 'hibernasi' akibat badai pasir dan musim dingin Mars, dan sayangnya gagal aktif kembali untuk melanjutkan misinya pada akhir 2022.

Misi selanjutnya, Tianwen-3, dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2028. Misi ini akan menjadi upaya pertama Tiongkok untuk mengambil sampel dari permukaan Mars dan membawanya kembali ke Bumi, melanjutkan ambisi Tiongkok dalam eksplorasi antariksa.