Ketua MA Ingatkan Hakim untuk Hindari Perilaku Buruk dan Jaga Integritas

Mahkamah Agung (MA) terus berupaya memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memberikan pembinaan kepada para hakim di seluruh Indonesia.

Ketua MA, Sunarto, dalam pembinaannya di Jakarta, menekankan pentingnya integritas dan moralitas bagi para hakim. Ia mengingatkan agar hakim tidak berperilaku menyimpang yang dapat merusak citra peradilan. "Memang kita semua hakim tidak bisa dipikir menjadi malaikat semua. Hakim juga manusia, tapi hakim jangan jadi setan semua," ujarnya, menggarisbawahi bahwa hakim harus mampu mengendalikan diri dan menghindari perbuatan tercela.

Sunarto menjelaskan bahwa hidup adalah pilihan antara kebaikan dan keburukan. Ia mengingatkan bahwa meskipun manusia tidak luput dari kesalahan, kesalahan tersebut tidak boleh dibudayakan. Jika seorang hakim terus-menerus melakukan perbuatan yang salah, maka hidupnya tidak akan tenang dan akan berdampak buruk pada kinerja dan reputasinya.

"Ya memang manusia tempat berbuat salah, tapi salah jangan dibudayakan, jangan menjadi kebutuhan," tegasnya.

Ia menambahkan, pilihan untuk berbuat baik atau buruk ada di tangan masing-masing individu. Namun, bagi mereka yang memilih untuk menjadi hakim, Sunarto mengingatkan bahwa mereka harus memilih jalan yang benar dan menjunjung tinggi keadilan.

"Kalau saudara tidak memilih itu, pilihannya semua. Disanksi oleh Mahkamah Agung atau diambil oleh penegak hukum," kata Sunarto.

Lebih lanjut, Sunarto mengakui bahwa lembaga peradilan saat ini sedang menghadapi krisis kepercayaan publik akibat praktik korupsi yang dilakukan oleh oknum hakim dan pegawai pengadilan. Ia menyatakan bahwa MA telah mengidentifikasi oknum-oknum yang terlibat dalam praktik korupsi tersebut dan akan mengambil tindakan tegas.

Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah hakim telah ditangkap oleh Kejaksaan Agung karena diduga terlibat dalam kasus suap untuk memengaruhi putusan pengadilan. Kasus-kasus tersebut mencakup suap dalam kasus pembunuhan dan korupsi. Penangkapan ini semakin memperburuk citra lembaga peradilan dan memperkuat persepsi publik tentang korupsi di pengadilan.

MA berkomitmen untuk terus berupaya memberantas korupsi dan meningkatkan integritas hakim. Pembinaan dan pengawasan akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa hakim menjalankan tugasnya dengan jujur, adil, dan profesional.