BYD Pacu Pengembangan Infrastruktur Pengisian Kendaraan Listrik di Indonesia
Lombok, NTB - PT BYD Motor Indonesia mempertegas komitmennya dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia dengan memprioritaskan pengembangan infrastruktur pengisian daya atau charging station secara nasional. Penegasan ini disampaikan oleh Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok.
Zhao menyampaikan bahwa BYD terus menunjukkan progres signifikan dalam sektor kendaraan energi baru. Dengan jangkauan operasional di lebih dari 400 kota yang tersebar di 107 negara dan wilayah, perusahaan bertekad untuk memperluas aksesibilitas terhadap mobilitas berkelanjutan yang minim emisi.
Ia menyoroti pertumbuhan penjualan kendaraan listrik di Indonesia yang mencapai angka 9 persen, dengan total lebih dari 23.900 unit terjual. BYD, termasuk lini Denza, memberikan kontribusi signifikan terhadap angka tersebut. Zhao menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, terutama mengingat peningkatan penetrasi pasar mobil listrik yang mencapai 9 persen dalam beberapa bulan terakhir.
Menyikapi peningkatan permintaan kendaraan listrik, BYD berencana untuk menjajaki peluang kemitraan dengan berbagai pihak dalam rangka memperluas jaringan charging station di berbagai wilayah Indonesia. Langkah ini dianggap penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pengguna kendaraan listrik.
"Analogi sederhananya adalah seperti mobil dengan mesin pembakaran internal (ICE) dan SPBU. Semakin banyak mobil ICE, semakin banyak pula SPBU yang tersedia. Kami berharap hal serupa terjadi pada kendaraan listrik. Seiring dengan meningkatnya elektrifikasi, infrastruktur charging station juga harus berkembang," jelas Zhao.
Zhao juga menekankan bahwa komitmen BYD terhadap pasar Indonesia bukanlah bersifat sementara. Perusahaan memiliki ambisi untuk menjadi bagian integral dari transformasi energi nasional, termasuk dalam mendukung target netralitas karbon yang ditetapkan oleh pemerintah.
Meski belum memberikan rincian mengenai jumlah atau lokasi charging station yang akan dibangun dalam waktu dekat, BYD mengisyaratkan pendekatan strategis yang melibatkan kolaborasi lintas sektor. Kolaborasi ini mencakup kerja sama dengan penyedia energi hingga pemerintah daerah. "Kami akan terus menjajaki peluang dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk memperluas serta menyediakan solusi charging station secara nasional," tambahnya.
Ketersediaan infrastruktur pengisian daya merupakan faktor kunci dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik. Oleh karena itu, langkah BYD dinilai selaras dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
BYD menyadari bahwa infrastruktur pengisian daya yang memadai menjadi fondasi penting dalam ekosistem kendaraan listrik. Oleh karena itu, perusahaan berupaya untuk mengatasi hambatan ini melalui berbagai inisiatif strategis.
- Kemitraan Strategis: BYD aktif mencari mitra strategis, termasuk penyedia energi, perusahaan teknologi, dan pemerintah daerah, untuk memperluas jaringan pengisian daya.
- Investasi dalam Teknologi: Perusahaan juga berinvestasi dalam pengembangan teknologi pengisian daya yang inovatif, seperti pengisian daya cepat dan solusi pengisian daya nirkabel.
- Edukasi dan Kesadaran: BYD menyadari pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai manfaat kendaraan listrik dan infrastruktur pengisian daya. Oleh karena itu, perusahaan aktif melakukan kampanye edukasi dan promosi.
Dengan langkah-langkah ini, BYD berharap dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia dan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target netralitas karbon.