Dharma Pongrekun Bertemu Gubernur Pramono: Diskusi Pengalaman dan Pesan untuk Warga Jakarta

Mantan kandidat Gubernur DKI Jakarta, Dharma Pongrekun, baru-baru ini menyambangi Balai Kota untuk bertemu dengan Gubernur Pramono Anung. Pertemuan tersebut diwarnai dengan diskusi seputar pengalaman memimpin ibu kota dan dinamika pemerintahan. Dharma menyampaikan bahwa perbincangan berlangsung santai, lebih kepada berbagi pandangan mengenai kompleksitas mengelola Jakarta.

"Tidak ada agenda khusus, hanya bertukar cerita mengenai suka duka mengurus Jakarta," ujar Dharma usai pertemuan. Ia menambahkan, sebagai gubernur yang baru menjabat, Pramono menghadapi berbagai tantangan dan interpretasi yang tidak selalu akurat. Dharma meyakini bahwa Pramono memiliki kapasitas untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi Jakarta, termasuk masalah banjir dan perubahan iklim.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya juga sempat bernostalgia mengenai momen-momen selama Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta sebelumnya. Dharma menegaskan bahwa hubungannya dengan Pramono tetap terjalin baik, bahkan ia menyebut Pramono sebagai sahabat. "Persahabatan tidak mengenal batasan tempat dan waktu. Kami saling mendukung dan bertukar pikiran mengenai pengalaman masing-masing," katanya.

Lebih lanjut, Dharma mengungkapkan bahwa ia menitipkan pesan kepada Pramono agar terus memperjuangkan hak-hak warga Jakarta. Ia menekankan pentingnya memberikan hak tolak kepada masyarakat, karena hal ini berkaitan erat dengan hak asasi manusia. Meskipun tidak lagi aktif dalam dunia politik, Dharma mengaku tetap mengikuti perkembangan ibu kota. Menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan maju dalam Pilgub 2029, Dharma menjawab dengan diplomatis, "Saya biarkan semua berjalan sesuai rencana Tuhan. Yang terpenting adalah menjaga kesehatan dan selalu mengandalkan Tuhan."

Berikut poin-poin yang dibahas dalam pertemuan:

  • Pengalaman Pramono Anung sebagai Gubernur DKI Jakarta.
  • Penanganan banjir di Jakarta.
  • Dinamika cuaca dan perubahan iklim di Jakarta.
  • Pentingnya memperjuangkan hak-hak warga Jakarta.
  • Hak tolak sebagai bagian dari hak asasi manusia.